Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Tantangan dan Janji Bansos, Saat Krisis Menghadang Masyarakat

Diperbarui: 3 November 2024   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi warga menunggu pembagian beras di Kantor Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO) 

Menyebut bantuan sosial atau bansos, yang terlintas di benak banyak orang adalah barisan panjang mereka yang menanti setitik uluran tangan dari pemerintah demi menyambung hidup. 

Akhir tahun 2024 ini, bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), bantuan beras 10 kilogram, dan Program Indonesia Pintar (PIP) hadir kembali, membawa secercah harapan bagi masyarakat miskin. 

Pemerintah Indonesia bahkan mengucurkan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 496 triliun dalam APBN 2024 untuk menopang beragam program ini. 

Untuk yang ingin memeriksa kelayakan, informasi lengkap dapat diakses dengan cek bansos Kemensos melalui situs resmi atau aplikasi terkait. 

Namun, yang jadi pertanyaan besar adalah, seberapa efektifkah bantuan ini? 

Dan bagaimana caranya agar bansos benar-benar menjangkau mereka yang paling membutuhkan?

Menyentuh Jantung Kemiskinan dengan Efektivitas Bansos

Jika kita melihat data dari Kemenko PMK (2024), bansos telah memainkan peran penting dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. 

PKH misalnya, adalah bantuan tunai bersyarat yang memastikan keluarga miskin dapat mengakses pendidikan dan layanan kesehatan yang layak. 

Kemudian BPNT menyediakan bahan pangan yang dibutuhkan untuk ketahanan pangan, dan PIP memungkinkan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap bersekolah. 

Bantuan-bantuan ini bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi nyata membantu orang-orang yang seolah berjuang untuk sekadar bertahan.

Namun, data ini juga menyiratkan bahwa bansos bisa lebih berarti jika saja tantangan ketepatan sasaran teratasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline