Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Jejak Wakil Presiden Indonesia, Dari Demokrasi hingga Perdamaian

Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto presiden dan wakil presiden (KabarMedan.com)

Ketika kita mendengar istilah "wakil presiden", mungkin yang terbayang adalah sosok yang berada di balik layar. Namun, sejarah para wakil presiden Indonesia menceritakan kisah yang berbeda. 

Mereka bukan hanya pendamping presiden, tetapi juga penggerak perubahan yang mendasar. 

Tokoh-tokoh seperti Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Jusuf Kalla telah memberikan kontribusi nyata dalam membentuk arah bangsa kita, baik dalam demokrasi, ekonomi, maupun perdamaian. 

Mohammad Hatta: Bapak Demokrasi dan Koperasi

Mohammad Hatta, wakil presiden pertama, adalah tokoh yang dikenal luas sebagai pejuang demokrasi dan ekonomi rakyat. 

Berbeda dengan demokrasi Barat yang lebih menekankan pada hak individu, Hatta mengembangkan konsep demokrasi kerakyatan, yang mengutamakan musyawarah dan mufakat. 

Ia juga dikenal sebagai penggagas utama ekonomi kerakyatan dengan memperkenalkan koperasi sebagai cara mengurangi ketimpangan ekonomi.

Jika kita bayangkan, koperasi itu seperti gotong royong dalam bentuk ekonomi. 

Idenya sederhana: dengan bergabung, kita bisa kuat bersama. 

Itulah kenapa Hatta sangat yakin bahwa koperasi adalah solusi untuk mengurangi ketidakadilan sosial di Indonesia. 

Baginya, demokrasi tidak hanya berarti kebebasan politik, tapi juga pemerataan ekonomi. 

Ini adalah warisan besar yang Hatta tinggalkan, dan penting bagi kita untuk memahami mengapa prinsip-prinsip ini masih relevan hingga kini.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX: Pemimpin yang Mengutamakan Rakyat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline