Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Transformasi KAI: Dari Moda Transportasi Menjadi Sahabat di Hati

Diperbarui: 18 Oktober 2024   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The moment of silence and hope (Tangkap layar Instagram @kai121_)

Ia menunduk, tangan menengadah, mata dipejam, dan mengucap doa dalam diam. 

Hanya beberapa detik, namun kesyahduan yang hadir di sana membekas di hati. Saat sang Kondektur akhirnya meniup peluit tanda keberangkatan, saya merasakan kehangatan yang sukar dijelaskan. 

Ini bukan hanya soal kereta api yang berangkat. 

Ini adalah perjalanan yang diiringi dengan doa, seolah-olah setiap detik yang berlalu mengandung kasih sayang dan perhatian.

Momen seperti ini membuat saya sadar, KAI kini lebih dari sekadar moda transportasi. Ia adalah pengalaman. Ia hadir meresap ke dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjadi bagian dari cerita-cerita kecil yang kita bawa pulang. 

Tidak heran, di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo, transformasi KAI tak hanya soal fasilitas yang lebih baik atau inovasi teknologi. 

KAI telah membangun sesuatu yang lebih dalam—koneksi emosional dengan kita, penumpangnya. 

Mereka tak sekadar membawa kita dari satu stasiun ke stasiun lain; mereka menghadirkan pengalaman yang menyentuh dan penuh makna.

Inovasi, Peningkatan Layanan dan Kepuasan Penumpang

Sejak tahun 2020, KAI telah memperkenalkan berbagai inovasi yang membuat perjalanan lebih nyaman dan efisien. 

Mulai dari kereta ekonomi hingga kelas eksekutif New Generation, KAI kini menawarkan pilihan yang lebih beragam untuk memenuhi kebutuhan penumpang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline