Di Bulukumba, Sulawesi Selatan, ada sesuatu yang istimewa berdiri di atas bukit. Masjid Kapal Pinisi, sebuah bangunan yang tak hanya memikat mata tetapi juga hati, karena maknanya jauh lebih dalam dari sekadar tempat ibadah.
Ini adalah masjid yang dirancang menyerupai kapal pinisi, ikon kebanggaan masyarakat Bugis. Lebih dari sekadar bangunan, masjid ini mencerminkan kekayaan budaya, agama, dan peran sosial yang menyatu.
Mengapa Kapal Pinisi?
Masyarakat Bugis dikenal sebagai pelaut ulung. Kapal pinisi adalah simbol dari perjalanan panjang mereka, bukan hanya secara fisik melintasi lautan, tetapi juga secara spiritual dan sosial.
Menurut Warta Bulukumba, kapal ini memiliki ritual khusus dalam pembuatannya, seperti pemilihan hari baik untuk menebang kayu dan pemasangan lunas yang penuh simbol.
Dengan inspirasi itu, Masjid Kapal Pinisi pun dibangun. Kayu yang digunakan menyerupai bahan asli kapal, dan desainnya meniru kapal pinisi yang megah.
Kenapa ini penting? Karena masjid ini menjadi pengingat bagi masyarakat Bugis tentang akar budaya mereka yang kuat.
Berdasarkan laporan Tribun Makassar, masjid ini dirancang untuk tidak hanya menyatukan nilai religius, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang berharga.
Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah
Apa yang membuat masjid ini lebih menarik lagi adalah fungsinya yang lebih luas.
Tentu saja, lantai dasar masjid digunakan untuk salat, seperti layaknya masjid pada umumnya. Namun, lantai dua diperuntukkan bagi administrasi, dan lantai tiga dirancang sebagai tempat kuliner dan area bersosialisasi.
Bayangkan, Anda bisa minum kopi atau makan sambil menikmati pemandangan dari ketinggian, semua ini di sebuah masjid! Menurut Tribun Makassar, ini adalah salah satu cara masjid ini mendukung perekonomian lokal.
Masjid ini berfungsi sebagai pusat kegiatan komunitas.