Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

ASN | Narablog sejak 2010

Buku Cerita, Jembatan Kasih Sayang Kakak dan Adik Baru

Diperbarui: 29 September 2024   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membaca buku bersama anak guna mempersiapkan kakak menambah adik baru (THINKSTOCK.COM via Kompas.com) 

Berbicara dengan baik kepada kakak dapat membuatnya merasa lebih bahagia dan penting saat adik baru datang. Banyak orang tidak menyangka hal ini. Sebuah percakapan yang tepat bisa mengubah ekspektasi menjadi kenyataan.

Salah satu cara efektif untuk mempersiapkan kakak adalah melalui buku cerita. Buku ini bisa menjadi alat penting. Dengan cerita, kakak dapat memahami dan merasa antusias tentang peran barunya dalam keluarga.

Buku Cerita: Alat Komunikasi Efektif

Bayangkan seorang anak yang terbiasa menjadi satu-satunya di rumah tiba-tiba diberitahu bahwa dia akan memiliki adik. Kebingungan pasti muncul. Di sinilah buku cerita berperan penting. Buku cerita menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menjelaskan peran baru kakak saat adik lahir.

Contohnya, orang tua bisa membuat cerita tentang kakak yang menjadi pahlawan bagi adiknya. Atau kisah petualangan menarik antara kakak dan adik di dunia fantasi. Melalui cerita, orang tua dapat menjelaskan perasaan, harapan, dan tantangan yang mungkin dihadapi kakak dengan cara yang menyenangkan.

Menurut penelitian yang dikutip oleh Popmama, melibatkan anak dalam berbagai aktivitas persiapan sebelum dan setelah kelahiran adik baru dapat memupuk rasa sayang dan antusiasme mereka terhadap kehadiran anggota keluarga baru. Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan buku cerita dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam proses ini.

Personalisasi: Menjadikan Cerita Lebih Dekat

Buku cerita ini bisa sangat personal. Orang tua dapat memasukkan elemen dari kehidupan sehari-hari kakak ke dalam cerita. Misalnya, jika kakak suka bermain bola, buatlah cerita tentang dia mengajari adiknya bermain bola. Atau jika kakak punya boneka kesayangan, ceritakan bagaimana dia berbagi boneka itu dengan adiknya.

Dengan begitu, kakak akan merasa ceritanya benar-benar tentang dirinya dan situasi yang akan dihadapinya. Saat adik lahir, dia sudah memiliki panduan yang sangat relevan.

Dalam sebuah artikel di situs School of Parenting, seorang ibu berbagi pengalaman menariknya dalam mempersiapkan anak pertamanya menyambut adik baru. Dia melibatkan si kakak dalam proses memilih nama dan mendekorasi kamar untuk si adik yang akan lahir. Hasilnya sungguh menakjubkan. Si kakak merasa jauh lebih terlibat dalam proses ini dan rasa cemburu yang biasanya muncul berkurang secara signifikan.

Ibu tersebut menceritakan bagaimana dia mengajak si kakak untuk memilih warna cat dinding kamar adik, memilihkan beberapa mainan yang akan diletakkan di kamar, bahkan membiarkan si kakak menempelkan stiker dinding sesuai keinginannya. Saat memilih nama, si ibu membuat daftar nama dan meminta pendapat si kakak, membuat si kakak merasa pendapatnya dihargai.

"Si Kakak ada perubahan" kata sang ibu. "Ia jadi lebih bersemangat menantikan kehadiran adiknya dan kerap menanyakan kapan si kecil akan lahir". Bahkan dia mulai menyiapkan mainan yang ingin dia bagikan dengan adiknya nanti."

Pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adik baru. Dengan merasa dilibatkan, anak akan lebih siap secara mental dan emosional untuk menyambut anggota baru dalam keluarga.

Momen Baca Bersama: Waktu Berkualitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline