Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Bisakah Nilai Maulid Nabi Menginspirasi Kebijakan Pemerintah yang Lebih Humanis?

Diperbarui: 16 September 2024   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi perayaan maulid Nabi di Aceh.(dinasdayahaceh.acehprov.go.id) 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar ritual tahunan bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Lebih dari itu, momen ini seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang diajarkan beliau. 

Nabi Muhammad mengajarkan kelembutan dan cinta tanpa syarat kepada sesama. 

Di tengah berbagai tantangan sosial seperti kemiskinan dan ketidakadilan, nilai-nilai ini seharusnya dapat menginspirasi pemerintah. 

Dengan meneladani sifat-sifat mulia Nabi Muhammad, pemerintah diharapkan dapat menerapkan kebijakan yang lebih humanis. 

Kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dan menjunjung tinggi keadilan. 

Memahami Kelembutan dan Cinta Tanpa Syarat dalam Ajaran Nabi Muhammad 

Kelembutan dan cinta tanpa syarat merupakan inti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Beliau menekankan pentingnya menebar kasih sayang kepada semua makhluk, tanpa memandang perbedaan.

Cinta tanpa syarat berarti memberikan kebaikan dan perlakuan penuh kasih, meski tidak mendapatkan balasan yang sama.

Mengutip dari Antaranews (2024), cinta tanpa syarat digambarkan sebagai cinta yang muncul dari jiwa yang sudah selesai dengan dirinya sendiri dan tidak mengharapkan imbalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline