Coba tebak apa persamaan antara Emmanuel Macron dan Scott Travis?
Sekilas, keduanya sangat berbeda.
Macron adalah mantan perdana menteri Prancis, sedangkan Travis adalah rapper dari Amerika Serikat.
Meski berasal dari negara dan profesi yang berbeda, ada satu hal yang menyatukan mereka: kecintaan terhadap One Piece.
Macron dan Travis bukanlah satu-satunya tokoh terkenal yang menggemari serial manga dan anime karya Eiichiro Oda ini.
One Piece telah berhasil memikat hati banyak orang dari berbagai latar belakang, termasuk para selebriti dan tokoh berpengaruh dengan jutaan pengikut di media sosial.
Tapi mengapa? Mengapa tokoh-tokoh ini terpengaruh oleh sebuah komik Jepang?
Jawabannya sederhana: One Piece telah menjadi fenomena budaya global yang melampaui batas-batas negara, bahasa, dan status sosial.
Dengan penjualan manga yang mencapai lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia, One Piece bukan lagi sekadar hiburan, tapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya pop masa kini.
One Piece telah bertransformasi dari sebuah manga yang sangat niche, menjadi sebuah ikon global.
Perjalanan One Piece ini menarik untuk diketahui, bukan hanya karena kesuksesannya yang fenomenal.
Tapi karena manga menjadi ini contoh menarik tentang bagaimana globalisasi mempengaruhi penyebaran dan konsumsi informasi dan produk budaya di era modern.