Saya masih ingat betul bagaimana dulu kita harus antre berjam-jam di kantor kelurahan hanya untuk mengurus KTP.
Sekarang, dengan sekali klik di smartphone, banyak urusan administrasi bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Tapi, apakah semua orang Indonesia bisa menikmati kemudahan ini?
Sustainable Development Goals (SDGs) yang menargetkan dunia tanpa kemiskinan mungkin terdengar seperti mimpi indah.
Namun kenyataannya, di era digital ini, kita justru sedang menghadapi bentuk kemiskinan baru yang tak kalah mengerikan: kemiskinan digital.
Bayangkan, di zaman serba online ini, masih ada saudara-saudara kita yang kesulitan mengakses internet.
Bagaimana mereka bisa mengurus e-KTP atau daftar bantuan sosial online kalau sinyal saja tidak ada?
Ini bukan cerita fiksi, tapi realita yang terjadi di banyak daerah di Indonesia.
Menurut penelitian Nooraeni dan Prasetyo (2022), meskipun secara umum kemiskinan digital di Indonesia menurun, masih ada kesenjangan yang menganga antar provinsi.
Provinsi seperti Papua dan Papua Barat masih memiliki indeks kemiskinan digital yang tinggi.