Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Ketika Keringat dan Air Mata Ginting - Jojo Tidak Cukup

Diperbarui: 4 Agustus 2024   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Bagi Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, setiap smash dan drop shot di lapangan adalah perjuangan keras, pengorbanan tanpa henti, dan mimpi besar. 

Namun, ketika mereka harus meninggalkan lapangan Olimpiade Paris dengan kepala tertunduk, kita semua ikut merasakan kepedihan mereka. 

Mereka sudah memberikan segalanya, tapi tampaknya sistem yang ada belum cukup mendukung mereka untuk menjadi juara sejati. 

Bagaimana perasaan mereka saat pulang ke tanah air tanpa medali? 

Dan bagaimana kita sebagai bangsa bisa mendukung mereka lebih baik?

Kekalahan di Olimpiade ini bukan sekadar kekalahan dalam pertandingan, tapi juga menunjukkan bahwa ada yang perlu diperbaiki di sistem kita. 

Ginting dan Jojo adalah atlet dengan bakat luar biasa, namun bakat saja tidak cukup untuk memenangkan medali emas di ajang internasional. 

PBSI sebagai organisasi yang mengurus bulu tangkis Indonesia perlu introspeksi dan berbenah.

Manajemen yang Perlu Diperbaiki 

Manajemen PBSI harus lebih baik. Perencanaan yang matang dan strategis sangat diperlukan untuk mempersiapkan atlet menghadapi turnamen besar seperti Olimpiade. 

Hal ini meliputi pemilihan turnamen yang tepat untuk persiapan, peningkatan fasilitas latihan, dan dukungan penuh dari berbagai aspek. 

Sebuah organisasi olahraga harus bisa merencanakan langkah demi langkah untuk mencapai puncak prestasi. 

Kualitas Kepelatihan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline