Sesampainya di Anchorage pada pada pukul 20.30 malam, tim bertemu dengan pemandu Sofyan Arief Fesa yang terlebih dahulu sampai di sana. Suhu di Anchorage berkisar antara sembilan hingga sebelas derajat Celcius. Meskipun sudah memasuki musim panas, kedatangan tim AIDeX disambut gerimis.
Esoknya, Senin (22/5) kondisi tubuh masing-masing atlet sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Para atlet sudah mulai bisa menjalani istirahat dan aktivitas seperti biasa. Siangnya, tim AIDeX bertemu dengan Warga Negara Indonesia yang sudah puluhan tahun tinggal di Alaska, Lenny. Mereka mendapatkan rekomendasi tersebut dari Konsul Jenderal RI di San Francisco.
“Kami mendapat sambutan baik dari beliau (Lenny). Beliau bangga dengan para pemuda yang ingin mengharumkan nama Merah Putih apalagi beliau sudah 27 tahun tinggal di Alaska dan jarang mendapatkan tamu dari Indonesia. Terus terang beliau antusias terhadap tim Airlangga Indonesia Denali Expedition,” terang M. Faishal Tamimi, atlet AIDeX.
Selama di Alaska, tim AIDeX yang beranggotakan dua atlet lainnya M. Roby Yahya (Fakultas Perikanan dan Kelautan) dan Yasak (alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) kembali mengecek dan membeli perlengkapan pendakian di salah satu toko di sana. Mereka membeli peralatan pendakian seperti kacamata serta memenuhi kebutuhan logistik selama hampir satu bulan di Denali.
Sampai saat ini, tim AIDeX tak menghadapi rintangan berarti untuk memulai pendakian yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 26 Mei waktu setempat. Termasuk suhu di Alaska yang memungkinkan para atlet untuk melakukan pendakian.
Sejak persiapan di Indonesia hingga sampai di Alaska, tim AIDeX juga dibantu PT. PP Properti (Tbk) dan PT. Pegadaian Persero.
Tim AIDeX akan mendaki Denali selama 18 sampai 22 hari. Mereka bertolak dari Surabaya ke Jakarta pada 10 Mei, kemudian berangkat ke Amerika Serikat pada 17 Mei. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Anchorage pada tanggal 21 Mei. Sedangkan, pendakian di Denali akan dimulai pada 26 Mei sampai 9 Juni.
Denali bukanlah puncak pertama yang didaki oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM Wanala). Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah tim digapai adalah Puncak Cartenz (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013).
Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits anggota UKM Wanala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H