Anak-anak berkembang. Sekolah menang. Manfaat tempat kerja. Masyarakat menguat. Semua karena pembelajaran sosial-emosional.
Terdapat banyak pembicaraan mengenai SEL, Social Emotional Learning atau pembelajaran social emosional. Namun, apa sebenarnya pembelajaran social emosional itu ?
Pembelajaran social emosional adalah proses belajar keterampilan social dan emosional, dan itu sama pentingnya dengan belajar membaca atau matematika (berhitung). Proses pembelajaran ini paling efektif ketika dimulai sejak dini dan berlanjut hingga sekolah menengah.
Pembelajaran sosial-emosional (SEL) adalah proses mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, dan keterampilan interpersonal yang penting untuk sekolah, pekerjaan, dan kesuksesan hidup.
Menurut Elias, dkk (1997:2) pembelajaran Sosial dan Emosional adalah proses dimana anak-anak dan orang dewasa mengembangkan keterampilan-keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi social dan emosional.
Lima kompetensi Sosial Emosional menurut CASEL
- Self awareness, yang berarti kesadaran diri.
- Self management, yang berarti manajemen diri.
- Social awareness, yang berarti kesadaran social.
- Relationship skills, yang berarti keterampilan hubungan.
- Responsible decision making, yang berarti pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Terdapat Strategi Pendekatan menurut CASEL yang dapat digunakan di lingkup sekolah
- Menanamkan SEL dalam praktik pembelajaran untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung SEL.
- Menanamkan instruksi SEL ke dalam kurikulum akademik.
- Membuat kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung pengembangan social emosional siswa.
- Membelajarkan SEL secara langsung dalam satu mata pelajaran yang berdiri sendiri (CASEL, 2015).
Dengan SEL, anak akan belajar untuk mengelola emosi dan perilaku mereka sendiri, memiliki empati dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain, dapat memecahkan masalah secara efektif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan menjaga hubungan yang sehat.
Anak akan belajar mengenali apa yang terjadi di dalam diri mereka dan menyadari emosi mereka, yang dapat membantu mereka untuk menghadapi emosi dengan kuat dan perilaku yang impulsif. Hal ini dapat membantu mereka untuk berhenti, mengambil nafas, dan memikirkan situasi sebelum bertindak.
Dengan begitu anak dapat belajar mengidentifikasi emosi dan perspektif orang lain, yang akan membantu mereka untuk berempati dan menunjukkan belas kasih, tidak peduli siapa mereka atau apa latar belakang mereka. Tidak sulit tuk membayangkan betapa pentingnya hal ini di dalam lingkup sekolah dan dalam kehidupan.
Dengan begitu anak belajar mengenai SEL yang berguna tuk bisa memecahkan masalah dengan cara damai dan berkomunikasi secara asertif; sikap mampu berkomunikasi dengan jujur dan tegas, namun tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain, mengenai tentang apa yang mereka butuhkan atau inginkan. Sikap seperti ini dapat membantu anak mudah untuk bergaul dengan anak lain dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dari orang dewasa.