Budaya minum minum beralkohol erat kaitannya dengan kegiatan bersenang senang anak muda zaman sekarang. Tapi apa sih alasan logis dibalik kenapa minum alkohol atau mabuk itu dilarang? simak jawabannya
Minum minuman beralkohol memang bisa menjadi kegiatan untuk melepaskan penat atau beban psikis. Tapi pernahkah anda berpikir tentang alasan logis dan saintifik kenapa mabuk mabukan itu dilarang? jawabanya adalah Efek Disinhibisi !
Apa itu efek disinhibisi?
Sering diasumsikan bahwa alkohol membingungkan otak dan 'membebaskan' kita untuk berperilaku antisosial, ilegal, atau memalukan. menurut ilmu psikologi sosial efek disinhibisi adalah Kerusakan dalam kontrol yang dipelajari (kebiasaan sosial) terhadap perilaku impulsif atau, yang dalam konteks ini adalah, agresi.
Bagi sebagian orang, alkohol memiliki efek disinhibisi. alkohol mengganggu kontrol kortikal dan meningkatkan aktivitas di area otak yang lebih primitif. Bahkan orang yang tidak sering mengkonsumsi alkohol dapat menjadi agresif ketika mereka melakukannya (LaPlace, Chermack, & Taylor, 1994)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar alkohol dalam darah yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan agresi seksual, termasuk pemerkosaan. Alkohol mengganggu berbagai operasi kognitif tingkat tinggi, seperti perhatian, pengkodean informasi, dan pengambilan informasi dari memori (Bartholow, Pearson, Gratton, & Fabiani, 2003).
Gangguan yang disebabkan oleh minum di luar moderasi telah digambarkan sebagai miopia alkohol, yang mempersempit perhatian kita pada isyarat provokatif daripada isyarat penghambatan - oleh karena itu hubungan antara alkohol dan agresi (Giancola, Josephs, Parrott, & Duke, 2010).
Mabuk juga bisa menyebabkan efek Priming. Apa itu efek Priming ? efek priming adalah suatu efek yang menyerang memori individu akibat suatu hal yang sering dilakukan dan akan terbentuk secara tidak sadar akibat tingkat keseringan yang tinggi dalam mengkonsumsi sesuatu.
Eksperimen laboratorium oleh William Pedersen dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa sekadar memikirkan alkohol juga meningkatkan kejadian perilaku agresif (Pedersen, Vasquez, Bartholow, Grosvenor, & Truong, 2014).
referensi : Hogg, M. & Vaughan, G. (2018).Social psychology (8th Edition).Harlow: Pearson Education Limited
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H