Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Pemikiran Konvergensi di Sekolah

Diperbarui: 19 Desember 2021   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN

Filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebenaran, kebijaksanaan, hikmah. Filsafat adalah bidang ilmu yang mempelajari fenomena dan pelbagai realitas kehidupan untuk menemukan kebenaran paling meyakinkan berdasarkan kekuatan nalar logis manusia.

Adapun pendidikan adalah sebuah kegiatan untuk memberi arahan positif kepada anak. Menurut UU SISDIKNAS NO.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan menduduki nilai yang sangat penting. Tujuan pendidikan yakni menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan akan masa depan atau untuk mencapai suatu cita-cita  (Nugroho S. J., 2020).

Filsafat dan pendidikan memiliki hubungan yang erat. Keduanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Hubungan yang erat disini dapat diartikan bahwa filsafat pendidikan disebut juga dengan teori pendidikan, begitu pula sebaliknya. Fisafat pendidikan adalah bidang ilmu yang mempelajari fenomena dan pelbagai realitas dalam rangka membangun pondasi pendidikan yang lebih baik.

Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang memikirkan masalah pendidikan atau ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyan dalam bidang pendidikan (Sholikhah, 2020).

Tidak sedikit pemikiran filsafat diterapkan dalam pendidikan. Salah satunya yakni filsafat konvergensi atau pemikiran konvergensi. Pemikiran konvergensi dalam pendidikan atau di sekolah dapat ditemui keberadaannya.

PEMBAHASAN

Pemikiran konvergensi merupakan gabungan dari pemikiran nativisme dan empirisme yang mana pemikiran konvergensi ini memadukan antara pembawaan sejak lahir (faktor dasar) dengan pengaruh lingkungan (faktor ajar) (Minabari, 2019).

Menurut pemikiran konvergensi antara hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam perkembangan anak. Tidak hanya berpegang pada pembawaan tetapi juga pada faktor yang sama pentingnya yaitu lingkungan yang mempunyai andil lebih besar dalam menentukan masa depan seseorang.

Pemikiran konvergensi mengatakan bahwa perkembangan seseorang itu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bakat atau pembawaan dan faktor lingkungan, pengalaman atau pendidikan. Seorang anak mempunyai bakat yang dibawa pada waktu lahir jika tidak mendapat dukungan dari lingungan yang sesuai atau mendukung maka tidak akan berkembangan dengan baik. Begitu pula dengan lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal apabila pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu (Noor, 2019).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline