Lagu adalah salah satu ekspresi seni yang paling kuat, dan banyak seniman berjuang keras untuk menciptakan karya-karya orisinal yang mencerminkan identitas budaya dan ekspresi pribadi mereka. Namun, ketika lagu yang dianggap asli tiba-tiba mendapatkan sorotan karena kemiripan yang mencurigakan dengan lagu yang sudah ada, itulah saat ketegangan muncul.
Dalam dunia musik yang penuh dengan kreasi dan inovasi, isu plagiarisme telah menjadi perdebatan yang mendalam dan kontroversial. Baru-baru ini terdapat kontroversi mengenai dugaan plagiarisme lagu yang melibatkan negara Malaysia dan Indonesia. Konflik ini muncul setelah lagu yang berjudul " Helo Kuala Lumpur " yang dirilis oleh artis youtuber Malaysia, mendapatkan perhatian internasional dan diklaim memiliki kesamaan mencolok dengan lagu berjudul "halo Bandung" yang merupakan karya asli dari Indonesia. klaim plagiarisme ini telah menjadi sorotan utama dalam industri musik regional dan telah menciptakan ketegangan antara kedua negara. Pihak-pihak yang mendukung pencipta asli lagu Indonesia mengklaim bahwa elemen-elemen utama dalam musik, lirik, dan melodi dari kedua lagu tersebut sangat mirip, bahkan hampir identik. Jika didengar, lagu Helo Kuala Lumpur hanya mengubah kata sapaan dan beberapa kata lain dari lirik asli Halo Halo Bandung yang merupakan karya Ismail Marzuki.
Plagiarisme dalam musik adalah masalah serius yang harus ditangani dengan tegas. Penting untuk melibatkan proses hukum yang tepat dan adil untuk menentukan apakah plagiat benar-benar terjadi. Jika terbukti bahwa terjadi plagiarisme, langkah-langkah hukum dan perdata yang sesuai harus diambil untuk menegakkan hak cipta dan melindungi karya seni asli.
Peristiwa ini bisa saja menimbulkan dampak dalam beberapa aspek seperti :
1. Kerugian finansial
Jika sebuah lagu diakui sebagai plagiarisme, maka pencipta asli lagu yang dituduh dicuri karyanya bisa mengalami kerugian finansial. Karena mungkin saja mereka kehilangan royalti dan pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan dari karya asli mereka.
2. Kerugian reputasi
Plagiarisme dalam musik dapat merusak reputasi artis atau komposer yang terlibat.
3. Ketegangan diplomatik
Kasus plagiarisme lagu antara Malaysia dengan Indonesia dapat menyebabkan ketegangan diplomatis antara mereka. Terutama jika kasus tersebut mendapatkan perhatian media yang besar dan menciptakan perdebatan publik yang memanas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H