Berpolitik adalah suatu bentuk partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan politik dan pembentukan kebijakan negara. Jika seseorang tidak berminat atau tidak mau terlibat dalam politik, maka mereka harus siap menerima konsekuensi dari dipimpin oleh orang lain yang mungkin memiliki pandangan atau tujuan yang berbeda dengan mereka.
Mereka menyadarkan bahwa terlibat dalam politik adalah penting bagi umat muslim agar memiliki pengaruh dan kekuatan dalam menentukan nasib mereka sendiri. Jika tidak, mereka akan menjadi pasif dan hanya mengikuti keputusan yang dibuat oleh segelintir insan bermental instan yang mungkin tidak memperhatikan kepentingan umat secara menyeluruh.
Politik merupakan sarana untuk mempengaruhi kebijakan publik dan menentukan arah pembangunan negara. Jika umat muslim tidak terlibat dalam politik, mereka akan kehilangan kesempatan untuk membentuk kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan kepentingan umat.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa terjun ke politik praktis bisa mengorbankan integritas dan moralitas individu. Selain itu, beberapa umat muslim mungkin merasa bahwa mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membangun masyarakat melalui peran-peran lain di luar politik.
Hal ini terlihat dari masih banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih serius dan efektif dalam penegakan hukum agar nilai-nilai kehidupan dapat benar-benar diwujudkan.
Penting untuk memahami bahwa penegakan hukum yang efektif tidak hanya bergantung pada pembuatan aturan dan hukum yang tepat, tetapi juga pada implementasi dan penegakan yang konsisten. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang menghormati hak hidup setiap individu.
Hal ini menunjukkan bahwa penegakan hukum dan keadilan masih memiliki tantangan yang kompleks di era digital ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengatasi masalah ini agar masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang adil dan berkeadilan.
Tindakan ini membutuhkan kesadaran kolektif untuk melawan penyebaran kebohongan dan mempromosikan kebenaran. Semua pihak harus bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, demi menciptakan masyarakat yang lebih adil dan beradab.
Namun, tidak semua orang sepakat dengan pandangan tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa politik sebenarnya adalah proses yang kompleks dan tidak bisa disederhanakan menjadi hanya tentang kontrol kekuasaan. Mereka berargumen bahwa politik juga melibatkan negosiasi, kompromi, dan pembentukan kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial, ini berlawanan dengan argumen (Theodorson, 1969) bahwa “proses menciptakan tatanan sosial yang baik yang ditempuh melalui kontrol terhadap sumber kekuasaan yang ada di masyarakat, dengan cara persuasif atau konflik”.