"Duuuh, nggak bisa sarapan....perih banget" "kamu sakit gigi ya, dek?" "nggak, mas. Bukan sakit gigi tapi sariawan." "kalo sariawan, nih pake kumur-kumur air garam aja dulu sebagai pertolongan pertama, ntar kalo mas udah sarapan, tak beliin obat di apotek sebelah, ya." "makasi ya mas" "Jangan lupa, minum air mineral minimal 3 gelas, ya" "iya, mas. Buruan habisin makanannya, udah itu beliin obat. dah nggak kuat nahan sakitnya." "iya..iya..sabar ya, dek" SARIAWAN Ilustrasi: google images Penyakit mulut yang satu ini bernama sariawan. Ya, sariawan yang bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Hampir kebanyakan orang diantara kita pasti pernah mengalami sakit sariawan. Walaupun kadang terkesan sepele, namun sariawan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat mencerna makanan. Tahukah Anda bagaimana sebenarnya sariawan itu? Sariawan merupakan suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Penyebabnya? Ada beberapa yang bisa menjadi penyebab sariawan ini. Mulai dari kekurangan vitamin C, vitamin B, kekurangan Zat Besi, atau pun faktor penyebab dari kebiasaan kita kurang menjaga kebersihan rongga mulut seperti gigi berlubang, karang gigi, pemakaian gigi palsu atau cara kita menyikat gigi hingga menyebabkan luka. Ilustrasi: google images Masih ingat kan, kata orang tua jaman dulu. Jika kita sedang menyikat gigi, lalu secara tidak sengaja tiba-tiba sikat gigi yang kita gunakan itu menabrak atau menyenggol bagian gusi atau selaput bibir dalam kita. Apa yang harus dilakukan? Nah, pencegahan pertama yang harus dilakukan adalah segera mungkin menekan bagian yang tertabrak tadi dengan jari kita agar tidak terjadi peradangan yang lebih parah. Simple dan praktis, bukan? Bilapun masih terjadi sariawan, kemungkinan si penderita telah mengalami kekurangan zat besi, vitamin C dan B, juga kekebalan daya tubuh yang semakin menurun. Tentu semua sudah tahu dan mengerti, bahwa kebutuhan vitamin C, B, dan Zat Besi tersebut sangat mudah didapatkan dan dikonsumsi melalui buah-buahan dan sayuran. Selain itu sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumi makanan pedas, air panas ataupun air dingin yang langsung dari lemari es. Hal demikian diisyaratkan sebagai langkah awal agar bagian yang terkena sariawan tidak perih dan tidak membuat luka yang semakin membesar dan melebar dalam jangka waktu yang lama. Obat herbal apa yang sebaiknya dikonsumsi untuk mengobati sakit sariawan ini? "Dek, ini obat herbal yang mas tadi udah janjiin" "Obat herbal? kupikir mas akan beliin aku vitamin C biasa di apotek sebelah" "Iya, Vitamin C memang penting, tapi obat herbal ini juga sangat manjur lho untuk menyembuhkan luka sariawanmu itu" "mana obat herbalnya? coba aku lihat dulu" "namanya Kuldon Sariawan. udah, mau sembuh nggak nih, makanannya enak-enak lho. ntar keburu habis." "iya..iya..kalo mas yang pilih obatnya, pasti selalu milih yang terbaik. makasih ya mas" "iya dek, istirahat yang cukup ya. Ingat aturan pemakaiannya" Kuldon Sariawan sumber: klik disini Kuldon Sariawan merupakan tablet herbal untuk mengobati sariawan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Terbuat dari beberapa bahan herbal seperti Daun Saga, Herbal Timi, Akar Manis, Bunga Seruni, dan Akar Alang. Bahan-bahan ramuannya kedengaran aneh dan asing banget, ya? Kalau mau tahu banyak tentang bahan herbal tersebut silahkan meluncur di mbah gugel, ya. atau langsung aja samperin si Kuldon Sariawan ini di pabriknya. hehehe, peace! ^.^ Sumber: Klik disini Khasiatnya tentu saja membantu meredakan panas dalam yang disertai sariawan, tenggorokan kering, bau mulut, serta membantu melancarkan buang air besar. Dosis dan cara pemakaiannya disesuaikan kategori umur. Untuk umur Dewasa cukup 3x sehari 2 tablet. Sedangkan untuk umur Anak-anak cukup ½ dari dosis dewasa saja. Nah, tablet Kuldon Sariawan ini dapat diminum langsung atau dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan. "Lho, dek, makanan untuk makan siangku mana, dek?. Seingat mas tadi, sepertinya masih banyak kok yang tersedia" "ups! maaf mas, tadi aku yang makan semua, abis laper banget sejak pagi." "Wah, berarti sariawanmu udah sembuh ya, dek?" "iya, mas. Alhamdulillah, berkat mas dan Kuldon Sariawan ini. Makanku jadi lahap dan enak sedia kala" "Alhamdulillah, bisa makan bareng lagi, nih" "Mas memang selalu memberikan aku yang terbaik" "Ah, biasa-biasa aja, kok. hehehe. Tapi makasi lho dek atas pujiannya, mas makin sayang." "Terima Kasih Kuldon Sariawan dan Selamat Tinggal Sariawan, jangan pernah kembali lagi, ya" Ilustrasi: google images
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H