Lihat ke Halaman Asli

Aida Ikka Kurnia

Pelajar SMKN 53

Kurangnya Pendidikan Seks dan Pengaruh Gadget terhadap Perilaku Seksual Remaja

Diperbarui: 22 April 2024   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Aida Ikka 

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, perilaku seksual sangat berisiko dikalangan remaja. Walaupun perilaku seksual tidak diterima masyarakat, namun tidak menutup kemungkinan tidak adanya kasus atau kejadian terkait hal itu.

Pada masa remaja, mereka berusaha untuk melepaskan diri dari orang tua untuk mencari jati dirinya. Dalam keadaan yang kurang mendapatkan informasi atau perhatian dari orang tua mengenai masalah seks, mereka cenderung mencari informasinya sendiri, dan gadget sering menjadi sumber utama informasi bagi mereka. Kurangnya pendidikan seks dan pengaruh gadget terhadap remaja dapat menyebabkan berbagai masalah yang berkaitan dengan seksualitas. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait hubungan antara kedua faktor ini:

1. Informasi yang Tidak Akurat : Gadget bisa memberikan akses ke banyak informasi, tetapi tidak semuanya akurat atau sesuai usia remaja. Remaja bisa mendapatkan informasi yang salah atau menyesatkan terkait seksualitas.

2. Risiko Paparan Konten Dewasa: Saat mencari informasi, remaja mungkin tanpa sengaja terpapar konten dewasa yang tidak sesuai dengan usia mereka dan dapat mempengaruhi pandangan mereka tentang seksualitas.

3. Kurangnya Konteks atau Bimbingan : Informasi yang diperoleh melalui gadget biasanya tidak dilengkapi dengan konteks atau bimbingan yang tepat.

4. Perilaku Eksploratif : Remaja mungkin menggunakan gadget untuk mengeksplorasi seksualitas mereka tanpa bimbingan atau pemahaman yang tepat tentang konsekuensinya. Ini dapat menyebabkan risiko seperti kehamilan remaja atau penyebaran penyakit menular seksual (PMS).

5. Sexting dan Interaksi yang Berisiko : Gadget juga memungkinkan remaja untuk terlibat dalam sexting atau berinteraksi dengan orang asing secara online. Hal ini dapat menimbulkan risiko keamanan dan privasi, serta mempengaruhi kesehatan mental remaja.

Untuk mengatasi masalah ini, orang tua perlu menjadi kurang aktif dalam memberikan pendidikan setelah bekerja pada anak-anak mereka. Ini termasuk membincarkan topik-topik terkait seksualitas secara terbuka, jujur, dan sesuai usia. Orang tua juga dapat membimbing anak-anak mereka dalam menemukan sumber informasi yang kredible dan mendukung mereka untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab terkait seksualitas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline