Lihat ke Halaman Asli

Aidah syahidah

mahasiswa semester 1 psikologi, uin jakarta

Strict Parents, Bukan Penghalang Anak Perempuan untuk Survive

Diperbarui: 25 Desember 2023   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

"kamu  gak boleh kemana-mana sendiri, harus sama ayah dan ibu." Orang tua ku selalu bilang begitu sejak kecil. Kesini gaboleh, kesitu gaboleh. Aku merasa terkekang, di sisi lain juga karna teman-teman  yang pada akhirnya memandangku seperti anak manja karna tidak bisa kemana-mana sendiri. 

"pokoknya kamu gaboleh temenan sama cowo." Mereka juga selalu berkata begitu disaat aku ingin seperti teman-teman ku yang bisa dengan bebas dekat dan berteman dengan cowo. Aku insecure, aku berfikir "seru banget ya bisa bebas dan punya teman cowo." 

Di saat umur kita masih dini dan pikiran kita belum sepenuhnya terbuka dengan dunia, wajah cemberut adalah respon yang wajar ketika orangtua tidak memberi kebebasan. Karena saat itu kita belum mengerti betapa khawatir dan besarnya rasa cinta orang tua kepada anak perempuannya. 

Akan tetapi, respon itu akan berubah seiring berjalannya waktu. Ketika kita telah ditakdirkan melewati banyak cobaan dan rintangan, yang dari situlah kita bisa sadar dan mengerti tentang sisi buruk dunia yang selama ini dikhawatirkan orang tua kita. 

Bersyukur, satu kata yang terukir dalam hati dan lisan ku. Karena telah ditanamkan pelajaran-pelajaran yang ternyata lebih berharga dari sesuatu yang ku pelajari di sekolah. Pelajaran yang membuatku tegar dan memiliki tameng tersendiri dalam menjalani hidup. 

Tersenyum, itulah perubahan respon yang akan kita berikan. Karena  Strict parent  justru membuat kita lebih Survive.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline