Manajemen kewirausahaan pendidikan adalah sebuah disiplin yang menggabungkan prinsip-prinsip manajemen dan kewirausahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam institusi pendidikan. Konsep ini menekankan pentingnya inovasi, kreativitas, dan kemampuan adaptasi dalam mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Dengan menerapkan strategi kewirausahaan, institusi pendidikan dapat menghadapi tantangan dan peluang yang muncul di era globalisasi dan teknologi yang cepat berubah. Manajemen kewirausahaan pendidikan juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, menginspirasi siswa untuk berpikir kritis dan inovatif, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan konsep ini sangat penting bagi para pendidik, administrator, dan pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Pada bahasan ini akan di uraikan beberpa poin :
Pertama, Pengertian dan Hakikat Manajemen Kewirausahaan. Manajemen berasal dari kata "manage" yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Menurut Henry L. Sisk, manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa ahli seperti Robert Kresther, George Terry, dan James A.F. Stonner mendefinisikan manajemen sebagai proses bekerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Unsur-unsur manajemen mencakup kemampuan mempengaruhi orang, kerja sama antara bawahan dan pimpinan, serta penggunaan sumber daya secara efisien. Sementara itu, kewirausahaan, yang berasal dari bahasa Perancis "entreprendre" berarti memulai atau melaksanakan, adalah kemampuan untuk menilai peluang, mengorganisir, dan mengelola sumber daya dengan risiko untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Seorang wirausahawan memiliki kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi risiko dalam upaya meningkatkan kehidupannya. Oleh karena itu, kewirausahaan menggabungkan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang untuk mencapai hasil yang bernilai bagi dirinya dan masyarakat.
Kedua, Esensi Makna Manjemen Kewirausahaan Pendidikan. Esensi Manajemen kewirausahaan pendidikan menurut Drucker, sebagaimana dikutip oleh Suryana, adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif. Seorang wirausahawan tidak hanya merencanakan, tetapi juga merealisasikan ide-ide menjadi tindakan sukses, membutuhkan kreativitas dan inovasi. Menurut Steinhoff dan Burgess, wirausahawan adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik di sektor swasta maupun pemerintahan, dan melibatkan upaya kreatif untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Dalam manajemen, wirausahawan menggunakan sumber daya finansial, bahan mentah, dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk baru atau mengembangkan organisasi. Manajemen kewirausahaan dalam pendidikan adalah penggunaan potensi ekonomis secara kreatif dan inovatif dengan keberanian menghadapi risiko untuk mendukung program-program pendidikan. Kewirausahaan dalam pendidikan bertujuan memperlancar proses pendidikan, bukan untuk keuntungan berlebihan, dan melibatkan pengembangan kerjasama serta pengendalian kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Ketiga, Fungsi Manajemen Kewirausahaan Pendidikan. Fungsi manajemen kewirausahaan pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, penilaian, motivasi, dan pembaruan. Perencanaan menentukan arah dan langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan, sedangkan pengorganisasian mengelompokkan tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan menggerakkan bawahan untuk menjalankan rencana, dan pengawasan memastikan semua berjalan sesuai dengan rencana. Penilaian mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan untuk perbaikan di masa depan. Motivasi adalah dorongan yang membuat bawahan bekerja dengan semangat, baik dari dalam diri sendiri (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik). Pembaruan atau inovasi menerapkan pengetahuan untuk mempengaruhi perubahan yang meningkatkan produk, proses, atau jasa, memastikan organisasi tetap relevan di tengah perubahan zaman.
*) Tulisan ini merupakan resensi dari Materi Kuliah Kewirausahaan Pendidikan Part 2 Kelas LPDP/Semester II Program Studi Magister Manjemen Pendidikan Islam S-2 PPs. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pengampu MK ... Prof Dr H. A. Rusdiana MM.