Lihat ke Halaman Asli

Aida Fitriani

NAMA : AIDA FITRIANI NIM: 5130020087 PRODI : S1 MANAJEMEN

Awal dan Akhir Jalan Seorang Sufi

Diperbarui: 8 Mei 2021   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mencapai derajat kesempurnaan iman atau Kamalatul iman, adalah tujuan utama seorang sufi agar bisa mendapatkan predikat sebagai al-Mukmin al-Kamil (mukmin sejati). Mukmin sejati didefinisikan oleh ibnu Arabi di dalam Kitab Sulthahul Arifin sebagai seorang yang memperoleh makrifat dengan jalan dzikir dan taqwa kepada Allah serta perhatian yang serius terhadap tanda-tanda dan penjelasan ayat Alquran.  Dengan demikian dia bisa menjalankan syariat dengan baik sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan kan oleh Allah SWT. 

Mencapai kesempurnaan iman bukanlah hal yang mudah. Orang yang ingin meraihnya harus melakukan banyak riyadhah, usaha yang sungguh-sungguh sehingga dia mampu melalui banyak proses yang tidak Semua orang bisa melakukannya. Namun usaha yang berat bukan berarti tidak bisa dilakukan. Ada beberapa orang yang sukses mencapai derajat tersebut.

Di dalam masyarakat terkadang diri kita atau suatu kelompok yang mengaku telah berhasil mendapatkan derajat kesempurnaan iman. Memiliki perasaan ini memang sah-sah saja akan tetapi hal itu tidak boleh membuat seseorang merasa dirinya buat sehingga tak lagi memperhatikan kualitas ketakwaan yang ada di dalam dirinya. Sebab pengakuan tersebut tidak selamanya selalu benar.

Masih dengan 'Shulthanul Arifin-nya, Imam Ibnu Arabi mengatakan bahwa kebenaran iman ada pada dua aspek yaitu dzikir dan pikir. Dzikir bermanfaat untuk memberikan energi positif terhadap ruhaniyah dan kemakrifatan Sedang berpikir berfungsi untuk mengetahui ayat-ayat serta rahasia kandungan yang ada.

Selanjutnya jika dzikir dan taqwa berjalan bersama maka tidak ada yang didapat kecuali tangga untuk mendapatkan ilmu Laduni atau ilmu rahasia-rahasia ketuhanan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Selain itu ada dua manfaat lagi yang bisa didapatkan akibat zikir. Pertama membimbing kita kepada kebenaran yang Agung serta menunjukkan dalilnya, dan yang kedua adalah memberikan pembuktian dari ayat-ayat yang ada untuk kebaikan manusia dan memberikan Hidayah kepada mereka, dan bentuk nyata dari itu adalah ilmu pengetahuan secara umum.

Dua Jalan

Ibnu Arabi juga menyebutkan bahwa seorang Sufi adalah orang yang selalu dahaga terhadap pengetahuan. Baik pengetahuan agama maupun pengetahuan dunia. Ilmu-ilmu agama tujuannya tidak lain adalah untuk mengenal Allah SWT sebagai zat yang wajib disembah, yang memberikan keberkahan hidup serta memelihara kita dan sebagai zat yang membentangkan langit dengan seluruh tiangnya. 

Orang-orang Sufi perjalanan kepadanya dengan hati,ruh, serta perasaan mereka dengan cara mengingat Allah, ruku, sujud (ibadah) serta cinta dan ketaatan dan istiqomah. Mereka beribadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah sehingga dalam setiap langkah kehidupan seakan mereka sedang melihat Allah SWT secara langsung, dan jika tidak didapati akan hal itu maka seakan Allah SWT lah yang melihat mereka dengan segala apa yang mereka perbuat, baik terlihat, rahasia, maupun yang terlintas di dalam hati.

Sedangkan ilmu-ilmu dunia atau umum adalah sebagai wasilah untuk mendapatkan kebahagiaan serta menjaga kita dari keburukan dan mencegah dari permusuhan. Dengan ilmu dunia seorang Sufi bisa menjadi menyebarkan kecintaan dan kedamaian terhadap sesama makhluk Allah. Sebab Dia selalu ingat kepada Allah SWT di setiap gerakan badan dan hati sebagai zat yang memberi kan keberkahan dengan menciptakan alam semesta. 

Akhir Jalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline