Pandemi covid-19 belum selesai, setelah kemarin heboh varian Kappa, Beta, hingga Lambda, sekarang masih ada lagi varian baru yang tengah membuat heboh dunia. Kemampuan menyebarnya ditengarai lebih cepat dari varian covid-19 biasa. Tanggal 15 Desember 2021 menjadi tanggal yang penting karena kasus omicron pertama di negeri kita tercinta ini terdeteksi. Adalah seorang cleaning service di Wisma Atlet yang pertama terdeteksi varian ini. Namun yang membingungkan saat pelacakan kasus adalah ia tidak pergi kemana-mana, darimanakah ia tertular varian ini? Kemudian setelah diselidiki, ternyata ia tertular dari seorang wanita yang baru pulang dari Nigeria, yang pulang ke Indonesia pada tanggal 27 November 2021.
Gejala yang muncul dari varian omicron ini umumnya lebih ringan daripada varian covid-19 lainnya. Gejalanya seperti flu, yaitu batuk kering, demam, berkeringat di malam hari, banyak nyeri di tubuh, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala ringan, nyeri tubuh, indera penciuman atau perasa tidak hilang, kadar oksigen tidak menurun, tidak sesak napas. Seperti flu biasa dan tidak kehilangan penciuman atau perasa, kadar oksigen pun tidak menurun serta tidak adanya sesak napas seperti varian-varian covid-19 yang telah ada sebelumnya. Meskipun gejalanya terkesan ringan, namun tetap perlu diwaspadai karena penyebarannya yang lebih cepat daripada varian covid-19 lainnya.
Lalu, apa respon masyarakat Indonesia? Sebagai masyarakat, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita perlu panik? Apakah kita lanjut santai saja?
Pemerintah telah menghimbau bahwa tetap lakukan protokol kesehatan 5M. Meskipun telah di vaksinasi, tidak menutup kemungkinan kita masih beresiko untuk tertular covid-19. Jangan panik, jangan lakukan panic buying (lagi). Namun juga jangan terlalu santai, karena pandemi ini masih belum selesai. Tenangkan diri dan tetap lakukan protokol kesehatan, belajar dari pengalaman saat pertama kali kita mengenal covid-19 di negeri kita tercinta, agar tak ada barang penting yang menghilang dari pasaran atau barang penting yang harganya melonjak tinggi akibat kelangkaan dan penimbunan akibat kepanikan yang timbul di masyarakat kita.
Tambah penjagaan diri dengan minum vitamin, perbanyak konsumsi air putih, berolahraga, cukupi nutrisi harian dan yang juga tak kalah penting adalah jangan stress dan panik. Tetap jaga diri sendiri dan orang-orang disekitar anda, stay safe, stay healthy, and stay with me.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H