Lihat ke Halaman Asli

Febry Putra Rochim

Universitas Negeri Semarang

Tim Pengabdian UNNES Tingkatkan Budidaya Ikan Bandeng melalui Sistem Monitoring Kualitas Air Berbasis IoT di Desa Kadilangu Pati

Diperbarui: 15 September 2024   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Bersama Tim Pengabdian Dosen UNNES dan Petani Tambak Desa Kadilangu Kabupaten Pati (dokpri)

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas budidaya ikan bandeng di Desa Kadilangu, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan program inovatif berbasis teknologi. Program ini mengimplementasikan sistem monitoring kualitas air berbasis Internet of Things (IoT) untuk membantu petani tambak bandeng setempat dalam mengatasi permasalahan kualitas air. Melalui program ini, tim yang terdiri dari Febry Putra Rochim, S.T., M.Eng., Vera Noviana Sulistyawan, S.T., M.T., Bagaskoro Saputro, S.Si., M.Cs., dan tiga mahasiswa merancang sistem monitoring kualitas air yang menggunakan sensor untuk mengukur parameter penting seperti suhu, pH, dan kekeruhan air. Data yang dikumpulkan oleh sensor diproses dan ditampilkan secara real-time melalui aplikasi yang dapat diakses oleh petani tambak melalui smartphone atau website.

Paparan Sistem Monitoring Kualitas Air oleh Febry Putra Rochim, S.T., M.Eng. sebagai Ketua Tim Pengabdian UNNES (dokpri)

Febry Putra Rochim, S.T., M.Eng. memaparkan secara rinci urgensi penggunaan teknologi berbasis internet of things di masa kini. "Di masa kini, kita memerlukan inovasi agar mempermudah petani tambak ikan bandeng untuk memonitoring kualitas air melalui jarak jauh hanya menggunakan aplikasi smartphone. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu petani tambak dalam memantau kualitas air tambak secara lebih efektif dan efisien, sehingga mampu meningkatkan hasil produksi budidaya bandeng," ujarnya. Selanjutnya tim pengabdian datang ke tambak dan melakukan proses pemasangan mulai dari integrasi alat hingga monitoring hasil kualitas air.

Proses Pemasangan Sistem Monitoring Kualitas Air (dokpri)

Program ini tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga memberikan pelatihan kepada petani tambak dalam menggunakan sistem ini. Diharapkan, dengan penerapan teknologi ini, masalah kualitas air dapat segera diidentifikasi dan ditangani sebelum menyebabkan kerugian yang lebih besar. Salah satu petani tambak ikan bandeng Udin Naim menyampaikan kesan dan harapan usai pelatihan. "Sistem monitoring kualitas air ini sangat menguntungkan bagi petani tambak. Semoga dapat membantu meningkatkan panen ikan bandeng nantinya," ujar beliau. Lebih lanjut, beliau menginginkan keberlanjutan kerja sama dengan Tim Pengabdian UNNES untuk memberikan pelatihan bagi petani tambak Desa Kadilangu.

Proses Pelatihan Sistem Monitoring untuk Petani Tambak (dokpri)

Dengan adanya inovasi ini, petani tambak di Desa Kadilangu optimis dapat meningkatkan produktivitas mereka dan mengurangi risiko yang disebabkan oleh perubahan kualitas air. Program pengabdian ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain yang memiliki permasalahan serupa. Highlight video pengabdian dapat ditonton disini.

Serah Terima Perangkat Sistem Monitoring Kualitas Air kepada Petani Tambak Ikan Bandeng (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline