Lihat ke Halaman Asli

Vienna Johan

GURU SMKN2 KAB TANGERANG

Hidup Adalah Perjuangan

Diperbarui: 16 Maret 2024   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng gunung karang , tak jauh dari situ ada  sebuah dusun yang jauh dari keramaian bahkan untuk menuju jalan raya pun butuh jarak tempuh kurang lebih 5 km. Disebuah rumah yang mungil disini lah Anjani dan ke 3 suadaranya  di besarkan  dengan penuh rasa cinta kedua orang tuanya , walaupun kehidupan  mereka tak berkecukupan namun mereka selalu bahagia   ayah Anjani seorang perwira tinggi namun beliau pensiun dini karena harus mengurus sang istri yang sakit bertahun tahun.

Setiap hari, Anjani pergi ke sekolah di desa tetangga. Meskipun jalan menuju sekolah itu berliku dan berbatu,Anjani   selalu bersukacita karena dia tahu bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan baginya untuk meraih mimpi-mimpinya. Dia bercita cita ingin  menjadi seorang guru agar dia bisa membantu masyarakat di kampungnya yang tidak bersekolah , karena di kampungnya hanya keluarga Anjani lah yang bersekolah.

Pada suatu hari , ayah Anjani memanggilnya " Anjani , dengarkan ayah " abang mu akan masuk SMA sudah pasti memerlukan biaya banyak ayah sudah tidak bekerja, pensiunan ayah hanya cukup buat makan sama berobat ibu mu,ayah minta ke ikhlasan mu nak agar kamu tidak lanjut ke SMP tahun ini karena abang mu mau lanjut ke SMA" terlihat dari sudut matanya yg berkaca kaca anjani menjawab dengan nada sedih  baik ayah jadi tahun depan anjani baru lanjut sekolah yah, betul nak .

Di pagi hari yang cerah , di sebuah batu besar ada tangan tangan mungil yang sedang mencuci baju ditepian sungai, anjani bergumam ya Allah aku hanya bisa berdoa agar aku tahun depan  benar benar bisa lanjut sekolah, biarlah saat ini aku menjadi lilin yang terbakar habis, tapi  mereka merasakan terangnya  aku.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline