Lihat ke Halaman Asli

Vienna Johan

GURU SMKN2 KAB TANGERANG

Dalam Bayang-bayang Cinta

Diperbarui: 16 Maret 2024   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam Bayang Bayang Cinta

Di tepi jendela kamarnya, Mia duduk termenung. Malam begitu sunyi, hanya suara angin yang sesekali berbisik di antara dahan pohon di luar sana. Pikirannya melayang jauh, terjebak dalam kerumitan perasaan yang tak kunjung berujung.

Mia dan Adam, dua orang yang berjalan di jalur yang berbeda namun hati mereka terus bergerak dalam kehampaan yang sama. Mereka bertemu di sebuah pesta sekolah, mata mereka saling terpaku seolah menemukan jalan pulang yang hilang. Mia tak pernah mempercayai cinta pada pandangan pertama, namun Adam berhasil meruntuhkan tembok pertahanannya dengan senyumnya yang penuh kelembutan.

Namun, cinta mereka tak pernah begitu sederhana. Adam memiliki rahasia yang Mia tidak bisa membayangkannya. Ia selalu menjaga jarak, kadang berada di sisinya dengan penuh kehangatan, namun kadang menghilang tanpa jejak. Mia merasa seperti berjalan di atas kawat, tak pernah tahu kapan ia akan jatuh.

Setiap kali Mia mencoba menyingkap misteri di balik perilaku Adam, ia bertemu dengan dinding yang tak terlihat. Adam selalu menutup diri, tak mau membuka hatinya sepenuhnya. Mia, di sisi lain, terus mencoba mencari jawaban, terus berusaha memahami Adam meskipun tak pernah mendapat jawaban yang pasti.

Hingga suatu malam, di bawah cahaya remang-remang lampu jalan, Adam mengungkapkan segala rahasia yang ia sembunyikan. Ia memberitahu Mia tentang penyakit yang menggerogotinya perlahan-lahan. Kini, segalanya menjadi jelas bagi Mia. Adam selalu menjaga jarak karena takut akan melukai Mia lebih dalam ketika waktu untuk perpisahan tiba.

Mereka berdua terdiam, tak ada kata yang bisa mengungkapkan perasaan yang tengah melanda. Cinta mereka menjadi semakin berharga di mata Mia, namun juga semakin menyakitkan. Mereka tahu, waktu bersama mereka akan terbatas.

Di tepi jendela kamarnya, Mia kembali duduk termenung. Malam begitu sunyi, namun kali ini, suara angin tak lagi terasa sepi. Ada getaran yang mengisi hatinya, meskipun cinta mereka kelabu, Mia tahu bahwa setiap detik bersama Adam adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Dan dalam keheningan malam itu, Mia memutuskan untuk mencintai Adam sekuat tenaga, meskipun cinta mereka terus berlabuh dalam bayang-bayang yang kelam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline