Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zaki Alwy

Seorang Santri yang Tak Kunjung Pintar

Menyambung Rajutan Tali

Diperbarui: 29 Juni 2018   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis bersama sesepuh desa (Dok. Pribadi)

Lebaran, selalu identik dengan isitlah silaturahim, memang begitulah ciri khas yang dimilikinya. Kardus yang dipenuhi oleh-oleh bagi anak perantau. Disiapkannya bagi orang tua yang jauh di sana. Dan memang, orang tua selalu mengharapkan senyuman ikhlas dari bibir anak-anaknya.

Satu pesan yang ingin aku sampaikan. Bila orang tua kalian masih ada, bersyukurlah. Catat baik baik kepada siapa mereka merangkai benang hingga terbentuknya sebuah tali. Sebuah tali yg menyatukan perbedaan di atas keberagaman hidup.

Dan bila mereka telah tiada. Tali itu kan terputus. Maka sambunglah kembali. Pastikan bahwa tiada tali yg terlepas begitu saja tanpa arti.

Ingatlah kembali untaian kalimat apa yg diukirkan pada-mu. Juga sebab kau telah ditinggalkan lebih awal. Mintalah nasihat dan petua untuk bekal-mu menjadi orang tua. (Al Fatihah)

Mamuju, 16-06-18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline