Lihat ke Halaman Asli

Ahyarros

TERVERIFIKASI

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Jejak Zaman Batu di Lembah Bada

Diperbarui: 20 Oktober 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berfose di Arca Palindo Lembah Bada, Sulawesi Tengah (foto Ahyar ros)

Lembah itu bernama Bada, jaraknya sekitar 145-km dari Tentena, Kota Poso, Sulawesi Tengah. Lima jam perjalanan jalur darat melewati pegunungan Poso.

Lembah Bada juga dikenal dengan sebutan Lembah Lore Lindu, wilayah yang dipenuhi dengan temuan arkeologi berupa patung batu dari zaman megalitikum.  

Tepatnya tanggal, 9 bulan April 2019, waktu menunjukan 04.00 pagi. Dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Bersama empat teman, kami bergegas naik pesawat Garuda Airline menuju bandara Hasanuddin Makasar untuk transit, lalu melanjutkan penerbangan ke bandara Kasiguncu, Poso mengunakan maskapai perintis Lion Air.

Tiba di Poso, kami lansung dijemput teman menuju Tentena untuk memandu kegiatan Course for Girls Ambassadors Peace, Poso.

Setelah acara selesai, bersama teman-teman Sekolah Perempuan Perdamaian Poso (SP), kami menuju lembah Bada.

Inilah lembah dikawasan Taman Nasional Lore Lindu, yang menghampar di Sulawesi Tengah. Nama Lembah Bada syarat dengan peninggalan batu-batu megalitikum. Sulawesi diduga sebagai salah satu pemukiman tertua di Nusantara.

Sumber bacaan yang saya baca menjelaskan penemuan batu-batu berukir di lembah; Napu, Behoa, dan Bada sangat banyak. Ini dikuatkan oleh temuan Dwi Yani Yuniawati Umar, S3 Universitas Gadjah Mada. Atik sapaan akrabnya mencatat 1.466 megalitik dari 85 situs.

Bu Wuri warga Poso, yang satu rombongan dengan saya juga mengkonfirmasi hal ini. Ia memperkirakan usia situs-situs megalitik di di tiga lembah ini, sebaya dengan peradaban sebelum abad Masehi.

"Di Taman Nasional Lore Lindu ditemukan kuburan tua dan tulang-tulang di situs Wineki sekitar tahun 2531-1416 SM," paparnya pada kami berlima di lembah Bada kala itu.    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline