Lihat ke Halaman Asli

Ahyarros

TERVERIFIKASI

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Strategi Menulis Seorang Sahabat

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432784376831474363

[caption id="attachment_385973" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi"][/caption]

Kalau kita sudah terbiasa menulis, akan makin jelas bahwa menulis itu membutuhkan strategi. Strategi ini merupakan sebuah kumpulan cara-cara praktis ini diperlukan agar kita mencapai tujuan yang kita tetapkan sebelumnya. Sebetul secara sederhana, strategi menulis bisa menjadi perdebatan panjang dikalangan penulis, tapi tidak bagi sahabat saya Turmuzi.

Karena masing-masing orang punya tafsir berbeda tentang menulis ini. Al-hasil bertandanglah saya ke rumah seorang sahabat di pendalaman Lombok Tengah. Dari pertemuan bersamanya, paling tidak saya mendapat enam strategi yang membuat saya terkagum-kagum dengannya.

Pertama, menulis apa yang hendak kita tulis kemudian apa temannya? Kedua, kenapa tulisan tersebut dibuat dan siapa saja target pembacanya?  Ketiga, bagaimana cara pengumpulan datanya. Dari bacaan pengamatan di internet, lapangan dan lain sebagainya? keempat, bagaimana menyeleksi bahan-bahan tulisan agar mudah dipahami pembaca?

[caption id="attachment_385974" align="aligncenter" width="300" caption="Menulis saya awali dari sebuah Bulletin"]

14327846461043134990

[/caption]

Namanya srategi, jarang sekali yang sempurna sejak awal. Harus harus terjun ke lapangan untuk mencoba cara ini dan kemudian untuk dipaham bagaimana cara yang efektif  dan  cara yang mengecewakan. Namun berbeda dengan strategi yang saya pergunakan ketika hendak menulis. Saya menulis apa yang hendak ingin ditulis.

Setelah ditulis, makanya saya membaca dan memikirkan kata-kata yang telah ditulis. Lalu saya, perkaya dan tambah kurang agar lebih menarik dan komunikatif. Kadang saya kritik sendiri dengan mengunakan buku-buku bacaan yang relevan. Lalu kemudian strategi anda bagaimana?

Mataram 27 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline