Lihat ke Halaman Asli

Ahyan Septiani

Ordinary person

Paskah, Dama Tuhan yang Abadi

Diperbarui: 12 April 2020   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkahnya tertatih
Menopang kayu berat membuat tubuhnya letih
Raut wajahnya sedih
Melihat hati hati yang tak berbelas kasih

Via Dolorosa
Lorong berkelok sebuah penderitaan dan perilaku para pendosa
Jubah putih bersimbah darah, merah, sungguh menguji asa
Demi membayar segala hutang dosa

Golgota
Tertancap kayu salib penanda akhir hidupmu di dunia
"Eli Eli Lama Sabakhtani" akhir jerit tanya yang menjadi doa
Memecah belah tawa lepas menjadi penyesalan
Membuat nanar mata memandang langit yang menampakkan kedukaan

Pagi ini...
Dalam sebuah puisi Paskah hatimu menggundah
Hidup bagai tak lagi dikasihi
Merasa hidupmu yang paling susah

Wahai para pemilik hati
Selami..
Dirimu telah menggenggam janji-Nya yang pasti
Tetaplah bersama dalam warta kasih-Nya yang suci

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline