Lihat ke Halaman Asli

Tae Kwon Do, Bela Diri Ramah Bagi Kaum Wanita

Diperbarui: 5 Desember 2015   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini banyak kasus yang melibatkan wanita sebagai korbanya, entah itu penjambretan, pelecehan, dan perlakuan tidak menyenangkan lainya, undang-undang tentang perlindungan wanita ternyata belum cukup efektif ketika diterapkan di kehidupan sehari-hari, hal ini menyebabkan kaum wanita mencari alternatif perlindungan diri, dari mulai membawa alat kejut (stun gun) dan sampai belajar bela diri agar terhindar dari hal yang tidak menyenangkan tersebut, pemerintah tidak bisa berbuat banyak, namun salah satu kebijakan pemerintah adalah memisah antara kaum laki-laki dan perempuan pada alat transportasi kereta api, itu saja belum cukup dan masih perlu evaluasi lanjutan.

Salah satu ilmu bela diri yang bisa dipelajari oleh kaum wanita adalah TAEKWONDO, beladiri asal korea ini mengandalkan lima unsur yaitu kekuatan, ketahanan, kecepatan, kelenturan dan keseimbangan, ada dua jenis beladiri di TAEKWONDO yaitu Kyorugi (petarung) dan Poomse (seni). Kenapa TAEKWONDO dibilang cocok untuk kaum wanita, ya kita tahu bahwa rata-rata wanita memiliki kelenturan yang lebih dari kaum pria. Selain itu, wanita yang mempunyai keahlian bela diri juga akan lebih di segani dan dihormati oleh para orang di sekitarnya.

Fitri Nur Rohmah Dewi misalnya, gadis asal Bengkulu yang akrab disapa Fitri ini menekuni taekwondo sejak masih duduk dibangku SMA kelas 10, dia memulai latihanya di Dojang (tempat latihan) MAN 1 Model kota Bengkulu, menurutnya TAEKWONDO adalah bela diri cocok dipelajari oleh kaum wanita, selain mementingkan unsur kelenturan, di TAEKWONDO juga ada bela diri praktis yang dinamakan hosinsul, bela diri ini sebenarnya memiliki 19 tingkatan dimana setiap tingkatan mempunyai kesulitan materi yang berbeda-beda. Fitri sendiri mempelajari ilmu bela diri ini karena dulu jarak sekolah dan rumahnya lumayan cukup jauh, jadi dia mempelajari ilmu bela diri tersebut untuk berjaga-jaga jikalau suatu saat ada bahaya mengancam.

Saat ini gadis kelahiran Bengkulu itu sudah mencapai geup III atau sama dengan sabuk merah, dua tingkat lagi menuju sabuk hitam, meskipun demikian dia belum menarget akan sampai tingkatan apa dia meneruskan latihanya di TAEKWONDO, selain itu Fitri juga pernah menorehkan prestasi dengan mengikuti kompetisi TAEKWONDO Open Tournament se-Indonesia di Bengkulu, Kota kelahiranya dan berhasil menyabet medali perunggu. Namun setelah itu dia jarang ikut kompetisi lagi karena kesibukan aktivitas lainya sehingga tidak bisa mengikuti training competition dan juga waktu akademiknya yang sudah mendekati Ujian Nasional. Mengambil Jurusan PAI di Fakultas Tarbiyah, Kini Fitri melanjutkan bela diri TAEKWONDO di DOJANG UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Mungkin bagi orang awam TAEKWONDO agak sulit dalam bahasanya, karena menggunakan bahasa Korea sebagai komandonya, namun semua itu bisa dilatih dan bahkan akan sangat menyenangkan jika kita sudah terbiasa mendengarkan dan mengucapkanya, Fitri sendiri terinspirasi dari film Korea berjudul City Hunter,jadi tidak begitu asing dengan bahasa Korea.

Bagi kalangan wanita umumnya, ilmu bela diri mungkin bisa dibilang wajib di era modern ini, meskipun ada alat pelindung diri, namun itu semua bisa saja tidak berfungsi sewaktu-waktu, alternatifnya ya harus punya kemampuan bela diri, meskipun hanya bela diri praktis yang dikuasai, namun itu saja cukup bagi para kaum wanita asal di pelajari dengan benar. Selain itu, jika memang didalami bisa saja lalu menjadi sebuah kecintaan tersendiri, hobi dan lalu menjadi profesi.

Jadi, bagaimana dengan anda para kaum wanita, apakah anda tetap ingin menggunakan alat perlindungan diri ataukah anda ingin mempunyai ilmu bela diri seperti halnya fitri yang malah bisa menjadikan prestasi diri? Tentukan pilihan anda mulai dari sekarang.

Artikel  : Ahmad Avin Faza

Gambar: Album Fitri NRD dan http://www.blitzsport.com/images/wallpapers/2015/Blitz-Taekwondo-Wallpaper-2560x1600.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline