Lihat ke Halaman Asli

Ini Dia Pahlawan Bertopeng Asal jogja

Diperbarui: 22 September 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keramaian malioboro jogjakarta di malam minggu tentu sudah biasa, jangankan malam minggu, malam – malam biasa saja banyak pengunjung baik itu sekedar jalan – jalan, refreshing, berbelanja, menikmati wisata kuliner khas jogja, ataupun hanya untuk berselfie ria dengan keluarga, kerabat, maupun pasangan. baik itu sekedar jalan – jalan, refreshing, berbelanja, melihat kesenian, menikmati wisata kuliner khas jogja, ataupun hanya untuk berselfie ria dengan keluarga, kerabat, maupun pasangan. Selain itu banyak pula tempat strategis yang dekat dengan malioboro yang bisa dikunjungi seyak lagi perti taman pintar, museum benteng vredeburg, pasar beringharjo, dan masih banyak lagi tempat yang bisa dikunjungi disekitar malioboro.

Tidak hanya destinasi yang menjadi daya tarik wisatawan, objek foto di malioboro juga menjadi daya tarik, pasalnya ada beberapa tokoh kartun, pejuang, dan manusia patung yang bisa diajak berfoto bersama, Damar misalnya, Manusia patung yang mencerminkan dirinya sebagai sniper tentara jaman dahulu yang bisa diajak berfoto bersama, dengan bayaran seikhlasnya dari pengunjung. Damar sudah menjalani profesi menjadi manusia patung sejak setahun yang lalu, dengan modal baju perang dan senapan yang dia buat sendiri, menjadi manusia patung bukanlah profesi utamanya, “ saya itu aslinya pemulung mas, Cuma nggak kelihatan aja “ katanya.

Dia menjadi manusia patung bersama kedua temanya yaitu Yudi dan saudaranya, ketika ditanya penghasilan dia hanya berkata “ saya nggak pernah narget penghasilan mas, saya itu disini ikhlas, pengin menghibur pengunjung di malioboro, kalau diajak foto dikasih uang ya alhamdulilah, kalo nggak ya ngga papa saya menerima dengan senang hati “. Kadang disini ada anak kecil lewat ya tak ajakin foto, sini dek foto bareng, abis itu anak kecilnya lari, ya nggak papa, saya seneng.

Damar memilih malioboro karena, ya, nyantai aja, katanya. Disini nyaman. Tak hanya berfoto bersama pengunjung, damar juga terkadang iseng mengganggu pengunjung yang sedang berfoto bersama keluarga, lalu tiba – tiba damar ikut berpose dibelakangnya. Pengunjung yang tak sadar damar ada dibelakangnya sering kali kaget ketika menyadari ada pejuang membawa senapan ikut berpose bersamanya, pengunjung hanya bisa tertawa melihat tingkah konyolnya itu.

Ketika ditanya mau ngga sih, mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dari pemerintah, “ ya kalau pekerjaan yang lebih layak, siapa yang nolak, ya mau mas, Cuma saya itu tidak pernah berharap apa – apa dari pemerintah, saya ikhlas berprofesi menjadi pemulung dan manusia patung, yang penting uang yang saya dapatkan halal “.

Subhanallah, mendengar cerita dan penjelasan dari mas damar sang manusia patung hati saya langsung trenyuh, dia rela menghibur orang lain dengan ikhlas, sementara dirinya masih dalam keadaan susah, kita yang seyogyanya masih diberikan kenikmatan material oleh Tuhan tidaklah patut untuk mengeluh apalagi sengaja menghambur – hamburkan harta dengan se-enaknya sendiri.

Indonesia sudah 70 tahun merdeka dari penjajahan, namun sampai saat ini masih ada sosok pejuang yang masih berjuang melawan kerasnya hidup, bahkan uang rakyat yang seharusnya dilimpahkan untuk membuka lapangan pekerjaan, di jajah oleh para koruptor, penjajah bangsa yang membuat kaum – kaum kecil semakin sengsara.

Tidak hanya damar, masih banyak jutaan orang lain di indonesia yang masih membutuhkan pekerjaan yang layak dari pemerintah, salah satu tugas pemerintah saat ini adalah membuaka lapangan pekerjaan bagi rakyat indonesia, bukanya malah justru mengimpor tenaga kerja dari luar negeri. (avz15)

Laporan : Ahmad Avin Faza

Foto       : Ahmad Avin Faza

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline