Lihat ke Halaman Asli

Ahsin Yosidha

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Berbagai Tantangan Mahasiswa Asing yang Berkuliah di Indonesia

Diperbarui: 6 Januari 2023   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Asing Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). (DOK.Humas UMY)

Mahasiswa adalah individu yang selalu dikaitkan dengan kata belajar dan berpetualang. Kata berpetualang, bukan berarti setiap mahasiswa pasti terjun dalam hutan belantara demi mencari pesan hidup. Akan tetapi, dikarenakan mahasiswa kebanyakan memilih merantau ke tanah kelahiran orang lain.

Semasa tinggal disana, tidak jarang pula, cerita-cerita dan jalan hidup lebih menantang dihadapi. Mulai dari merasa asing, mengharuskan bersosialisasi dengan baik, mengatur keuangan sebaik mungkin, menjaga kesehatan, hingga mempersiapkan mental karena jauh dari keluarga.

Tujuan merantau tidak lain adalah untuk menimba ilmu. Banyak mahasiswa yang merantau ke berbeda pulau bahkan mencari ilmu sampai luar negri. Tantangan kehidupan yang diterima mahasiswa dalam negri dan luar negri berbeda, lebih menantang kehidupan kehidupan di luar negri karena tinggal di kehidupan yang sangat amat berbeda dari segi perantauan,Hal ini juga dirasakan oleh mahasiswa asing yang berkuliah di Indonesia. 

sebagian dari mereka mengatakan alasan berkuliah di Indonesia karena harga yang terjangkau lebih murah dari pada negara asal. Akan tetapi, tak jarang, sebagian mereka, juga, tidak merasa nyaman akan cita rasa orang Indonesia, rasa makanan Indonesia yang tidak sama dengan lidah mereka.

Jika berbicara warga asing, mancanegara, mindset akan langsung tertuju pada minoritas. Kaum yang berjumlah lebih kecil dari pada lainnya. Minoritas, biasanya, rentan dengan bully-an, perlakuan tidak baik, ditindas, bahkan, mungkin, dimanfaatkan. Contohnya seperti kendala berbahasa dan penerimaan pembelajaran yang otomatis akan berimbas pada nilai yang akan diperoleh nantinya.

Mungkin sebagian besar mahasiswa asing banyak yang menunjukkan wajah ceria, namun dibalik itu ada rasa kurang nyaman dan kesulitan beradaptasi. Biasanya hal tersebut berimbas pada nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) para mahasiswa asing tersebut. Kendala seperti ini seharusnya menjadi perhatian besar kepada sistem pendidikan di Indonesia yang seolah kurang memperdulikan kondisi para mahasiswa asing.

Mereka biasanya kurang mendapatkan perhatian dari mahasiswa lainnya ataupun dosen. Hal tersebut biasanya tidak disadari oleh kita yang terkadang lupa untuk merangkul mahasiswa asing supaya mudah beradaptasi. Sulitnya beradaptasi dengan lingkungan sekitar membuat diri mereka merasa terkucilkan dan merasa kurang diperhatikan.

Hal seperti ini yang harus kita hindari dalam bersosial. Tidak membeda-bedakan dalam bersosialisasi dan merangkul setiap individu adalah jalan dari setiap kasus pengucilan terhadap suatu minoritas. Menganggap mereka yang tidak dominan juga bagian dari kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline