Lihat ke Halaman Asli

NABILA AHSANUN NADYA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menggali Kekuatan Komunikasi Nonverbal dalam Interaksi Tatap Muka dan Virtual

Diperbarui: 4 Juni 2024   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Syamsul Yakin dan Nabila Ahsanun Nadya (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)/dokpri

Suatu komunikasi itu memengaruhi bagaimana situasi serta kondisi terkait pesan disampaikan. Pertama, siapa yang berbicara (who communicates with whom). Kedua, tujuan apa pesan disampaikan (for what purpose). Ketiga, situasi apa pesan disampaikan (in what situation). Keempat, konteks apa yang dibicarakan (in what context). Kelima, arah mana pesan disampaikan (in which path). Keenam, media apa yang digunakan (in what media). Ketujuh, acara apa proses komunikasi berlangsung (in what events).

Komunikasi nonverbal dapat dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi secara tatap muka dan tatap maya. Komunikasi tatap muka terjadi secara langsung, di mana pihak yang terlibat dapat memahami ekspresi tubuh masing-masing sebagai pengganti komunikasi verbal. Ekspresi mata, seperti melotot, memejamkan, dan mengerlingkan, memiliki makna sendiri sebagai pengganti komunikasi verbal.

Komunikasi nonverbal juga menggunakan interaksi tubuh, seperti bahasa tubuh dan gerak tubuh. Bahasa tubuh menggunakan gerakan anggota tubuh untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Gerakan tubuh terjadi tanpa sadar dan tidak dapat dikontrol.

Komunikasi tatap maya dilakukan melalui internet dan platform media sosial. Dalam komunikasi tatap maya, pesan dan respons dapat disampaikan melalui komentar di room chat. Misalnya, pengirim pesan dan penerima pesan dapat menggunakan emoticon yang ada pada keyboard. Pembicaraan komunikasi tatap maya dapat ditelusuri lebih lanjut, seperti komunikasi tatap maya berbasis visual.

Dibandingkan komunikasi tatap muka, komunikasi tatap maya memiliki kelebihan. Misalnya, tingkat kesalahan yang lebih kecil dan mudah diperbaiki jika terjadi kesalahan. Komunikasi tatap maya lebih jelas dan dapat dilihat berulang-ulang. Dalam komunikasi tatap maya, emosi seseorang dapat dengan mudah diekspresikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline