Lihat ke Halaman Asli

NABILA AHSANUN NADYA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Efektif Berkomunikasi dalam Situasi Persuasi

Diperbarui: 28 Mei 2024   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Syamsul Yakin dan Nabila Ahsanun Nadya (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)/dokpri

Komunikasi retorika adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara efektif dalam berkomunikasi, terutama dalam situasi-situasi yang memerlukan persuasi. Dalam retorika komunikasi, terdapat tiga elemen utama yang digunakan untuk mencapai tujuan pathos, logos, dan ethos. Pathos berarti kemampuan seorang komunikator untuk memiliki emosi yang baik dan empati terhadap pendengar. Dengan memiliki kemampuan emosional yang baik, seorang komunikator dapat mengelola emosi pendengarnya dan menciptakan suasana yang kondusif untuk berkomunikasi Empati adalah kemampuan untuk memahami dan mengidentifikasi diri dengan pendengar, sehingga komunikator dapat berkomunikasi secara lebih efektif dan membangun kepercayaan.

Dalam komunikasi retorika, pathos digunakan untuk mencapai tujuan dengan cara mengelola emosi pendengar. Seorang komunikator dapat menggunakan cerita, gambar, atau contoh yang relevan untuk menginspirasi atau menggerakkan pendengar Dengan demikian, pendengar akan lebih mudah terpengaruh dan lebih mungkin mempercayai komunikator. Logos adalah sarana persuasi yang digunakan untuk menunjukkan bukti logistik, nyata, atau nyata. Jamak dari logos adalah logoi. Logos digunakan untuk memberikan argumen retoris, pembuktian logistik, dan daya tarik rasional. Dengan menggunakan logo, seorang komunikator dapat memberikan bukti yang kuat dan logis untuk mendukung argumennya.

Logo digunakan untuk memberikan alasan-alasan yang kuat dan logis untuk mendukung tujuan Seorang komunikator dapat menggunakan data, statistik, atau penelitian untuk memberikan bukti yang kuat dan logis. Dengan demikian, pendengar akan lebih mudah terpengaruh dan lebih mungkin mempercayai komunikator. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator dari karakter pribadi mereka. Dengan memiliki etos yang baik, seorang komunikator dapat dipercaya oleh pendengar. Ethos digunakan untuk menunjukkan kredibilitas dan integritas seorang komunikator.

Dalam retorika komunikasi, ethos digunakan untuk menunjukkan bahwa seorang komunikator memiliki kredibilitas dan integritas Seorang komunikator dapat menggunakan pengalaman, pendidikan, atau prestasi untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kredibilitas dan integritas. Dengan demikian, pendengar akan lebih mudah terpengaruh dan lebih mungkin mempercayai komunikator.

Integrasi Pathos, Logos, dan Ethos, dalam komunikasi retorika, pathos, logos, dan ethos digunakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan. Seorang komunikator dapat menggunakan pathos untuk mengelola emosi pendengar, logos untuk memberikan bukti logis, dan ethos untuk menunjukkan kredibilitas dan integritas. Dengan menggunakan kombinasi pathos, logos, dan ethos, seorang komunikator dapat mencapai tujuan yang lebih efektif Misalnya, seorang komunikator dapat menggunakan cerita yang inspiratif (pathos) untuk merangsang pendengar, lalu memberikan bukti logistik (logos) untuk mendukung argumennya, dan menunjukkan kredibilitas dan integritas (ethos) dengan pengalaman dan pendidikan mereka.

Kesimpulannya, pathos, logos, dan ethos adalah elemen-elemen utama dalam komunikasi retorika yang digunakan untuk mencapai tujuan Dengan memiliki kemampuan emosional yang baik, menggunakan bukti logistik, dan menunjukkan kredibilitas dan integritas seorang komunikator dapat berkomunikasi secara efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline