Lihat ke Halaman Asli

Muh Ahsanul Amin

Amateur Loser

Pemikiran Melahirkan Peradaban

Diperbarui: 11 September 2024   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lahirnya pusat peradaban dunia di Yunani bukan berarti bahwa seluruh aspek kehidupan ekonomi, sosial politik masyarakat pada masa itu berkembang dan mengalir jernih ke seluruh pelosok dunia, ada pergolakan pemikiran yang membuat orang-orang terkurung dalam suatu ajaran atau dogma yang mendominasi. Pada Abad Pertengahan terjadi kebangkitan religius di Eropa, yakni kekristenan. Masa ini dimulai sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 Masehi, sampai dengan permulaan penjelajahan dunia pada abad ke-15. 

Abad pertengahan juga memiliki konotasi negatif yang dikenal dengan "Abad Kegelapan", di mana hal ini merujuk pada stagnansi peradaban Eropa selama ratusan tahun.Hampir seluruh sisi kehidupan umat manusia dipengaruhi secara kental oleh doktrin gereja. Sejak 380 M, agama Kristen menjadi agama resmi di seluruh kekaisaran romawi Bahkan, pengaruh agama sampai memasuki dunia politik. Agama berkembang pesat dan mendapatkan tempat yang utama. Disiplin-disiplin ilmu lainnya mesti tunduk dan mengabdi diri kepada dogma gereja. Jelas sekali terlihat bahwa agama menduduki tempat yang vital dalam kehidupan manusia pada Abad Pertengahan.

Buah pemikiran yang kritis tidak dapat di petik pada masa itu karena masyarakat di paksa menelan mentah tanpa proses penguyahan alkitab dan dogma gereja dan bahkan terkadang menghambat kemajuan ilmu pengetahuan karena dianggap bertentangan dengan ajaran gereja, lama terkungkung oleh ajaran gereja memaksa mereka harus tunduk dan patuh pada perintah yang terpusat dari gereja, ini menumbuhkan sifat feodalisme yang mengakar di abad pertengahan. Thomas Aquinas Salah adalah satu tokoh yang berperan di abad ini, menurutnya tidak perlu ada konflik antara apa yang di ajarkan filsuf atau akal kepada kita dan apa yang diajarkan oleh wahyu Kristen, disini Thomas Aquinas berusaha untuk menghadirkan satu kebenaran yaitu dogma gerejalah yang paling benar dan tidak ada bantahan melalui akal dan proses pengindraan.

Diluar daripada itu beberapa pemimpin gereja menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri sendiri dan mempertahankan kontrol atas masyarakat. Hal ini memicu korupsi dan skandal yang merusak reputasi gereja. Gereja memiliki kontrol yang kuat atas informasi dan pendidikan, sehingga membatasi ruang untuk pemikiran bebas dan kritis. Orang-orang yang dianggap sesat atau bid'ah dapat dihukum dengan keras, bahkan dihukum mati. Sebagai Contoh teori heliosentris Copernicus yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya, ditentang oleh gereja karena dianggap bertentangan dengan Alkitab. Dampak dogma gereja di abad pertengahan kompleks dan tidak bisa digeneralisir secara signifikan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pemikiran bebas.

Kelahiran kembali, begitulah istilah yang disematkan pasca selama kurang lebih seribu tahun manusia terpenjara dalam pikirannya di abad kegelapan. Periode penting dalam sejarah ini juga biasa kita sebut dengan zaman renaisans yang berarti kelahiran kembali, dimulai pada abad ke-14. Tak lama setelah Thomas Aquinas berkeliling di dalam penjara pikiran masyarakat, keretakan mulai timbul pada kebudayaan penyatu penyatu agama Kristen. Filsafat dan ilmu pengetahuan semakin menjauh dari teologi gereja dan dengan demikian memungkinkan kehidupan agama sampai pada hubungan yang lebih bebas dengan penalaran, karena agama dan ilmu pengetahuan kini dapat berhubungan secara lebih luas satu sama lain, mulailaah tebuka pemikiran,pembaharuan, dan metode ilmiah baru. 

Semua kembali menggali peninggalan dan membangun perabadan pemikiran Yunani kuno yang berfokus pada manusia dan potensi individualnya untuk menggunakan akal dan nalar dalam memahami dunia. Renaisans memicu ledakan dalam ilmu pengetahuan, seperti astronomi, fisika, dan matematika. Para ilmuwan seperti Galileo Galilei dan Isaac Newton membuat penemuan-penemuan penting yang mengubah pemahaman manusia tentang alam semesta. Penemuan yang sempat dilarang di abad pertengahan kembali di kembangkan di zaman ini. 

Teori heliosentris yang di gagas oleh Nicolaus Copernicus contohnya. Teori yang menyatakan bahwa bumi bukan pusat tata surya dan berotasi mengelilingi matahari. Ini adalah pengamatan yang sangat berharga sejak zaman Yunani kuno dengan pemikiran ini banyak melahirkan pengamatan ilmiah dan penemuan baru sampai pada Isaac Newton yang berhasil menemukan gaya gravitasi bumi.

Metode-metode ilmiah baru melahirkan revolusi teknis terobosan dari berbagai percobaan dan pengamatan menuju pada beragam penemuan juga peningkatan efisiensi di berbagai bidang ini menunjukkan bahwa umat manusia telah menjadi lebih dari sekedar penciptaan peradaban baru. Renaisans mendorong semangat penemuan dan penelitian ilmiah, yang mengarah pada kemajuan penting dalam bidang astronomi, fisika, dan matematika. Penemuan seperti teleskop dan mesin cetak membantu membuka wawasan baru tentang dunia dan mempercepat penyebaran informasi. Meletakkan dasar bagi perkembangan peradaban Barat modern. Nilai-nilai humanisme, rasionalisme, dan individualisme yang ditekankan selama Renaisans masih menjadi landasan pemikiran modern. Renaisans juga mendorong semangat penemuan dan kemajuan ilmiah yang terus berlanjut hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline