Lihat ke Halaman Asli

Kisahku, Tertawan Daurah Pra Nikah-nya PKS (Part 1)

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisahku, Tertawan Daurah Pra Nikah-nya PKS (part 1)

Saya bukanlah orang yang hobi menulis. Tapi entah mengapa di milad PKS kali ini saya ingin menulis. Maka jadilah tulisan yang judul “Kisahku, Tertawan Daurah Pra Nikah-nya PKS”. Ini merupakan kisah awal mula saya dalam mengenal partai dakwah yang bernama PKS. Tulisan ini saya persembahkan untuk Milad PKS yang ke-15.

Pada tahun 2001, saya masuk ke salah satu sekolah SMP Negeri di Lubuk Pakam kota Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu Kabupaten di Sumatera Utara. Pada saat kelas 1 SMP saya belum menutup aurat. Saya menutup aurat (memakai jilbab) saat kelas 2 SMP. Itupun karena  sekolah akan membuka kelas IMTAQ (Iman dan Takwa). Dan Saya terpilih untuk masuk kelas tersebut. Akhirnya mau tidak mau saya harus memakai jilbab sebagai syarat masuk ke kelas IMTAQ. Jujur pada saat itu saya merasa terpaksa memakai jilbab. Walaupun terpaksa saya membiasakan diri saat keluar rumah memakai jilbab. Karena saat itu saya berprinsip, masak kita memakai jilbab hanya pada saat sekolah! Malu dong ma Allah...!

Setamat dari SMP kakak memutuskan agar saya masuk SMA Negeri 1 yang cukup terkenal di Lubuk Pakam saat itu. Saat SMA disinilah saya merasakan hidayah itu menghampiri  saya satu persatu.

Pada Saat Masa Orentasi Siswa (MOS)

Setelah diterima di SMA, seluruh murid baru dihadapkan pada satu kegiatan yang bernama Masa Orentasi Siswa (MOS). Dari rangkaian acara MOS, ada satu segmen dimana semua ekskul memperkenalkan organisasinya masing-masing. Nah saat itu saya langsung tertarik dengan ROHIS. Kenapa saya tertarik dengan Rohis? Jawabannya karena kakak Ketua Rohisnya Ganteng. Hehehe... maklum lagi puber... Saya bertekat dalam hati saya akan masuk rohis.

Belakangan saya baru tau ada ada sebuah kisah tentang hijrah Rasul Saw.  Rasul Saw pernah bersabda tentang orang yang berhijrah dari Mekah ke Madinah karena perempuan yang disukainya.

”Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya .... Barangsiapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah karena kesenangan dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kalau ingat hadis ini jadi malu dan merasa tersindir.

Setelah saya masuk rohis saya tercengang, karena kakak rohis begitu ramah menyambut kami. Beliau tidak mengenal kami sebelumnya, tetapi beliau menyalami kami dengan sangat akrab seolah-olah kami adalah sahabatnya.

Setiap jum’at saya rutin mengikuti kajian keputrian di rohis. Tema kajian yang disuguhkan tiap minggunya bervariasi. Ada seputar tauhid, fikih, keakhwatan, acara rujak party, rihlah dll...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline