Lihat ke Halaman Asli

Astaghfirullah, Saya seorang Guru

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Astaghfirullah, Saya seorang Guru

Astaghfirullah....
Saya seorang guru
Berangkat dari ketulusan pengabdian
Atau sekedar kambing hitam kebutuhan

Astaghfirullah
saya menjadi guru
tiap hari memperkosa murid
dengan informasi yang sebenarnya tak dibutuhkannya

Astaghfirullah
Saya ini seorang guru
Tapi pingin diakui sebagai guru
Hingga aku mudah tersinggung

Astaghfirullah
Saya ini benar-benar guru
Tiap hari menggelar pelajaran
Dengan mengejar target kurikulum
Hingga bebal empati atas kemanusiaan murid

Astaghfirullah...
Saya sudah mengaku jadi guru
Padahal tauladan tak mampu
Mengajar saya kira mendidik

Astaghfirullah
Saya ini guru
Saya digaji dari uang SPP murid
Juraganku murid
Aku kulinya
Tapi, Astagfirullah
Murid ku perlakukan sebagai kuli
Perintah ini perintah itu

Astaghfirullah...
Apakah aku ini guru
Sedang menentukan saja tak bisa
siapa yang harus dilayani, siapa yang melayani

Astaghfirullah
Saya merasa menjadi guru
Yang memenjarakan multi kecerdasan murid
Dalam kotak egoisme kognisi

Astaghfirullah
Mungkinkah saya guru
Yang menggiring murid untuk menyembah berhala angka
Berhala rangking, takhayul danem, khurafat nilai

Duh Gusti aku tak pernah mengenalkan MU kepada murid
Sedang Engkaulah satu-satunya asal usul semua-mua ilmu
Dan semesta ini kepadamulah kembali.
Duh gusti pantaskah aku menjadi guru, sedang sebagai murid saja belum

Paciran Lamongan, 24 Shafar 1435/ 27 Desember 2013
Ahmad Saifullah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline