Beberapa situs media online yang dikelola kelompok intoleran menyebutkan fitnah: Digeruduk Laskar Islam, Pentolan Syiah Gusar, Cepat-cepat Tutup Peringatan Idul Ghadir.
Dan ini jawaban dari Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (PP IJABI):
Faktanya: puluhan laskar (isunya ratusan) yang berdemo justru pulang lebih awal sebelum acara Seminar Al-Ghadir berakhir. Tidak cukup sekadar pulang membubarkan diri, ada sebagian anggota laskar intoleran itu yang juga menyatroni bus yang dikendarai rombongan IJABI yang sedang diparkir di pinggir jalan, dan menjarah air mineral di dalam bus yang diperuntukkan untuk penumpang bus tersebut.
Acara Seminar Al-Ghadir justru selesai lebih lambat dari waktu yang diperkirakan. Boro-boro menutup acara karena takut pada laskar (penjarah) itu, acara seminar yang diagendakan selesai jam 12.00 justru selesai jam 12.30 wib karena waktu yang dialokasikan tidak mencukupi banyaknya jumlah narasumber.
Kalaupun nampak Ketua Dewan Syura IJABI yang berbicara paling akhir berusaha mempersingkat pembicaraan bukan karena adanya laskar pendemo (yang sudah duluan pulang 1,5 jam sebelum acara Al-Ghadir selesai) tetapi karena waktu sudah menunjukkan jam 12.20 wib, lebih 20 menit dari komitmen waktu yang sudah tertera dalam rundown time acara kami. Jadi, siapa yang berbohong dan menyebar fitnah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H