Lihat ke Halaman Asli

Review Album The Stage (2016)-Avenged Sevenfold

Diperbarui: 16 November 2016   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terbayar sudah penantian The Fallen (sebutan untuk penggemar Avenged Sevenfold) selama 3 tahun guna menantikan album baru band yang berasal dari Long Beach, California ini. Pada 13 Oktober lalu, band yang lazim disebut dengan akronim A7x ini meluncurkan singleberjudul The Stage, dibarengi dengan pernyataan di akun resmi A7x di media sosial Facebook. Album ini adalah album pertama A7x bersama drummer baru mereka, Brooks Wackerman, yang menggantikan Arin Illejay sejak diperkenalkan secara resmi pada 4 November 2015 lalu. FYI,bersama Arin Illejay, A7x baru menelurkan 1 album, yakni Hail To The King (2013).

Album The Stage sendiri berisi 11 buah lagu dengan durasi total mencapai 1 jam 13 menit, sebuah durasi yang tergolong panjang untuk sebuah album bergenre rock/metal. Kali ini A7x mempercayakan Andy Wallace untuk urusan mixingdan  Bob Ludwig dalam hal mastering. The Stage sendiri dirilis di bawah naungan Capitol Records,sebuah label record raksasa yang juga pernah menangani ratusan band dan musisi papan atas dunia. Sebut saja Queen, Alice In Chains, Foo Fighters, Duran Duran, Frank Sinatra, Coldplay, Red Hot Chili Peppers, Exodus, Good Charlotte, Alter Bridge, hingga Katty Perry pernah ada di bawah label ini.

Mari kita kupas satu per satu lagu yang ada di Album The Stage.

1. The Stage (8:32)

Trek yang juga berjudul sama dengan nama album ini diawali dengan lolongan synthyang bermain dari nada tinggi ke rendah, disusul dengan suara gitar dari Synyster Gates dengan teknik tappingdan double pedaldari Brooks. 8 menit bukanlah durasi yang pendek untuk sebuah trek pembuka album, kesan awal sebuah album dipertaruhkan di trek pertama, terlebih untuk telinga-telinga non-penggemar yang masih awam dengan Avenged Sevenfold. Kekhawatiran saya adalah, trek ini sama mengecewakannya dengan lagu Hail To The King yang ketukan drum-nya bak musik rock dari band yang baru mengeluarkan album perdana, bukan dari sebuah band yang sudah malang melintang di jalur musik dunia, bahkan sempat dijuluki salah satu band paling berpengaruh di era modern oleh salah satu majalah musik kenamaan Amerika, Hammer. Namun apa yang saya takutkan tak terbukti di sini, Brooks mampu menjawab ‘tantangan’ dari fans yang sudah terlanjur kecewa dengan penampilan Arin di album sebelumnya. Dentuman drum yang dinamis mengisi hampir di seluruh bagian lagu, sisi trek gitar dan vokal masih sama, prima seperti biasanya. Setidaknya, lagu yang menggunakan outro gitar klasik solo yang menutupi fade outdari distorsi gitar dan riff drum ini berhasil membuat saya tersenyum. Great!(8,5/10)

2. Paradigm (4:18)

Intro gitarnya mengingatkan saya dengan lagu-lagu lawas Iron Maiden dan Helloween. Riff gitar Synyster masih setia melengking di bagian verse dibarengi rytyhm mantap Zacky V, terasa A7x bangetdi awal. Di beberapa bagian lagu, ada partdrum yang terasa familiar, ah ya,mirip dengan Almost Easy, namun dengan settingdrum yang berbeda. Bukan trek yang memorablememang, tapi dengan durasi yang tak terlalu panjang, trek ini bisa dikatakan padat berisi. Ohiya, di trek ini, Avenged dibantu oleh musisi multitalenta gaek Jason Freese untuk mengisi part keyboard. FYI,Jason Freese pernah membantu, baik konser maupun rekaman, band-band seperti Green Day, NOFX, dan Dr. Dre. (7/10)

3. Sunny Disposition (6:41)

Apa jadinya sebuah  lagu metal memasukkan instrumen saxophone di dalamnya? Anda bisa menemukan hal yang cukup langka itu di lagu Sunny Dispotition. Saxophone-nya diisi oleh 3 orang sekaligus, yakni musisi kenamaan Angelo Moore, Walter Kibby, dan Jaime Ochoa. Secara keseluruhan tidak se-ngebutlagu-lagu sebelumnya memang, walaupun tetap ada beberapa bagian yang metal banget, tapi dengan sentuhan saxophone, ada nuansa skadisini, langka. 6 menit yang terasa singkat buat saya. (8,5/10)

4. God Damn (3:42)

Pertama saya mendengarkan lagu ini, ada 2 hal yang membuat saya teringat dengan God Hates Us yang rilis dalam album Nightmare 2010 lalu. Pertama adalah penggunaan kata God sebagai judul lagu, dan kedua, nuansa metalcore terasa sangat kental di bagian awal. Brooks dengan cerdas mengisi lagu ini dengan tidak menjejak double pedal terus-menerus namun tetap bisa menjaga nuansa metalcore khas Avenged tetap terasa. 3 menit yang bising. (8,5/10)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline