Lihat ke Halaman Asli

Ahnun Khoirina

Mahasiswa FKM UNDIP

Heboh Kepsek Sitaro Pukul Siswa SD, Publik Geram

Diperbarui: 28 September 2024   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Heboh Siswa SD Dibentak dan Dipukul Kepsek di Sitaro: Tantangan Serius bagi Dunia Pendidikan

Baru-baru ini, sebuah insiden di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengejutkan masyarakat setelah seorang siswa Sekolah Dasar dilaporkan mendapat perlakuan kasar dari kepala sekolahnya. Video kejadian tersebut viral di media sosial, memicu berbagai reaksi negatif dari publik. Kejadian ini bukan hanya mencemarkan citra pendidikan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang metode disiplin di sekolah dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Laporan menyebutkan bahwa kepala sekolah bertindak demikian karena frustrasi terhadap siswa yang kerap absen. Meski masalah disiplin siswa adalah hal penting dalam dunia pendidikan, penggunaan kekerasan fisik sebagai sarana untuk mendisiplinkan jelas tidak dapat diterima. Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan prinsip pendidikan yang mengedepankan pengembangan karakter positif pada anak.

Kekerasan dalam Pendidikan: Masalah Sistemik atau Budaya?

Kasus di Sitaro ini bukan kejadian yang terisolasi. Di Indonesia, kekerasan fisik maupun verbal dalam lingkungan pendidikan sering kali muncul, menunjukkan bahwa masalah ini bersifat sistemik. Dari sisi struktural, sekolah-sekolah di daerah terpencil masih menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya pengawasan, fasilitas yang minim, dan pendekatan pengajaran yang kurang tepat.

Di sisi lain, secara budaya, masih ada pemahaman keliru bahwa kekerasan dapat menjadi metode efektif untuk mendisiplinkan siswa. Pendekatan yang bersifat otoriter seperti ini sebenarnya hanya menghasilkan trauma dan menghambat perkembangan mental anak. Pendidikan yang baik harus mendorong pertumbuhan, bukan menekan.

Respon Orang Tua dan Masyarakat: Panggilan untuk Perubahan

Keluarga siswa yang menjadi korban tentu merasa sangat kecewa dan marah. Mereka menuntut keadilan, meminta pemerintah dan pihak terkait untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang bersalah. Masyarakat pun bersuara lantang, menuntut penyelidikan mendalam serta memastikan kasus ini dijadikan pelajaran bagi seluruh dunia pendidikan.

Masyarakat semakin sadar bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman dan kondusif bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Harapannya, insiden ini menjadi titik tolak perubahan manajemen sekolah, khususnya di wilayah yang masih minim dukungan dan fasilitas.

Tanggung Jawab Pemerintah dan Pentingnya Pengawasan Sekolah

Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi para pemangku kebijakan. Pemerintah, melalui dinas pendidikan setempat, harus mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan kasus ini dan memastikan hal serupa tidak terulang. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memperkuat pengawasan terhadap sekolah, terutama di daerah terpencil, serta menyediakan pelatihan bagi guru dan kepala sekolah tentang metode pengajaran yang ramah anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline