Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA Materi Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia Pada Kelas VII
Dalam proses pembelajaran, keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai aspek. Salah satu aspek tersebut adalah motivasi belajar dari siswa itu sendiri (Anisaunnafi'ah 2015). Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar (Suprihatin 2015; Daud 2012). Motivasi merupakan perubahan energi yang terdapat pada diri siswa yang mendorong siswa untuk mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Fitriani 2017; Wulandari dkk. 2013; Sjukur 2012). Indikator motivasi (Daud 2012) terdiri dari: (1) dorongan berprestasi; (2) Optimis; (3) Komitmen; (4) inisiatif.
Motivasi dan pemahaman konsep merupakan aspek yang harus dimiliki oleh siswa supaya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu membuat aktivitas belajar menjadi lebih aktif sehingga berpengaruh positif pada motivasi belajar dan pemahaman konsep peserta didik. Kurikulum Merdeka membuat guru mengekspresikan diri secara optimal sesuai kebutuhan belajar peserta didik. Merdeka mengajar menjadi acuan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru berupaya memfasilitasi siswa mencapai kriteria ketercapaian pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi di kelas yang saya ampu kelas VII SMP N 15 Jambi diperoleh informasi bahwa siswa cenderung kurang aktif dan kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Hal ini ditandai dengan siswa yang banyak bercanda tanpa menghiraukan guru. Rendahnya motivasi belajar berpengaruh pada pencapaian kompetensi siswa (Ramlawati dkk. 2017).
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan serta memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam yaitu model PBL (Problem Based Learning). PBL adalah model pembelajaran yang memperkenalkan masalah di awal pembelajaran, masalah tersebut kemudian digunakan sebagai bahan untuk memotivasi peserta didik.
Penulis menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi perubahan fisika dan perubahan kimia Kelas VII.
Tujuan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Problem based learning merupakan model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik belajar dalam kelompok untuk memecahkan masalah dari permasalahan dunia nyata dan mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran, sehingga mereka memiliki model belajar sendiri (Kemendikbud, 2014:39). Sejalan dengan hal tersebut Suharia, Lisdianab, & Widiyaningrum (2013:10) menyatakan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada masalah dunia nyata untuk memulai pembelajaran.
Tujuan penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah terciptanya pembelajaran berkualitas melalui Kurikulum Merdeka yang menyenangkan bagi peserta didik dan memotivasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pada materi perubahan fisika dan perubahan kimia, mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi saling interaksi dan menjadikan mereka berpikif kritis mendapatkan pengalaman belajar.
Aksi/Penerapan Pada Pembelajaran
Pada kegiatan awal Guru membuka Pelajaran dengan menanyakan kabar dan berdoa. Untuk memusatkan perhatian anak guru mengajak peserta didik untuk mengikuti ice breaking. Setelah kondisi peserta didik sudah kondusif guru melakukan assesmen diagnostic dengan menggunakan aplikasi quizizz, dan memberi informasi terkait kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.