Lihat ke Halaman Asli

Ahnaf Rajendra

Penulis Sampingan

Bagaimana Kehidupan di Pondok Pesantren?

Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Nasional Tempo.co

Assalamualaikum, bagaimana kabar kompasianer hari ini, semoga selalu diberi kesehatan oleh tuhan dan dilindungi dari pandemi corona yang sedang melanda negeri kita ini.

Akibat peristiwa Covid-19 ini, banyak sekali sekolah dan kantor yang diliburkan. Termasuk tempat dimana saya menuntut ilmu, yaitu pondok pesantren.

Karena pondok pesantren tempat saya belajar diliburkan, saya ingin membagi pengalaman kepada kompasianer. Tentang bagaimana kehidupan di pondok pesantren itu?.

Mengapa sih, banyak anak-anak yang betah tinggal di pondok pesantren yang dua puluh empat jam tinggal di sana, berikut ini saya akan menjelaskannya kepada kompasianer.

------------------

Mulai dari pagi hari di pondok pesantren, kita  dibangunkan oleh Ustadz atau mudabbir, yang bertugas membangunkan santri untuk melaksanakan sholat tahajud.

Bagi kompasianer yang belum tahu apa sih mudabbir. Mudabbir adalah santri yang sudah diamanahi tugas oleh pihak pondok untuk mengurus para santri dikesehariannya.

Misalkan jam masuk sekolah, kelengkapan atribut seragam, ketertiban sholat lima waktu, dan lain-lain. Biasanya, mudabbir ini ditempati oleh santri yang sudah senior dan sudah lama menjadi santri.

Setelah sholat tahajud, selang beberapa waktu kita akan mendengar lantunan adzan subuh yang dikumandangkan oleh muadzin.
Ngomong-ngomong soal muadzin, di pondok saya nyantri, bebas siapa saja berminat menjadi muadzin dan tidak ada paksaan.

Selesai sholat subuh, para santri langsung masuk ke kelasnya masing-masing, biasanya kegiatan setelah subuh diisi dengan ngaji kitab kuning.

Dan selesainya pada jam setengah tujuh pagi. Selepas kegiatan ngaji kitab kuning, santri diberi waktu untuk istirahat, makan, dan mandi bersiap-siap untuk sekolah di jam tujuh pagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline