Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Prananda Prabowo, Soekarno Muda Lawan Tangguh Ahok

Diperbarui: 4 April 2017   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohamad Prananda Prabowo, Soekarno Muda Lawan Tangguh Ahok
Oleh : Kang Kikin
Perhelatan Pilgub DKI Jakarta masih sekitar setahun lagi, namun gaungnya sudah menasional. Nyaris seluruh pemberitaan media massa menyoroti soal pesta demokrasi di Ibukota tersebut. Nama-nama besar dan populer dari beragam latar belakang muncul untuk berkompetisi mencoba peruntungan dalam Pilkada DKI Jakarta. Sebut saja Yusril Izha Mahendra, Adhyaksa Dault, kedua mantan menteri di era Presiden SBY. Ada juga pengusaha muda Sandiaga Salahudin Uno atau Sandi Uno. 


Namun, dibandingkan dengan Ahok sang petahana, menurut data dari survei yang telah dilakukan oleh banyak lembaga survei, posisi para penantang tersebut masih jauh dibawah posisi Ahok, baik popularitas maupun elektabilitasnya. 


Sementara PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2014 dan pemilik suara terbesar di Jakarta (28 kursi DPRD) belum ada kepastian, siapa kadernya yang bakalan dimajukan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 nanti. 


Banyak spekulasi beredar tentang sikap poltik PDIP, termasuk juga siapa kader partai banteng gemuk tersebut yang maju menantang Ahok. Sebut saja ada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, juga Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Namun, menurut penulis, ada kader PDIP yang lebih pas untuk di majukan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 nanti. Yakni Mohamad Prananda Prabowo, putra kandung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Prananda yang akrab dipanggil Nanan selama ini lebih memilih kerja politik secara “sunyi”, berperan sangat strategis dari belakang layar dalam peran sertanya membesarkan dan menjaga soliditas partai.
Namun demikian, kemunculannya di publik karena “dipaksa” ibunya yang sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati soekarnoputri untuk menjadi salah satu pimpinan di jajaran DPP PDIP yakni menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif. Namun debut “putra mahkota” tersebut telah menggetarkan semangat di internal PDIP. Terbukti ketika namanya dipanggil saat pelantikan pengurus DPP PDIP periode 2015-2020, tepuk tangan gemuruh menyambutnya, 


Bahkan Presiden Jokowi tak meragukan sedikitpun kompetensi seorang Prananda atau Nanan. Jokowi yang kala itu belum menjadi Presiden Indonesia mengatakan bahwa Prananda punya potensi besar. Cara pengorganisasiannya detail. Orangnya memang tak menonjol, tapi dekat dengan siapapun. Nanan adalah tokoh penentu yang berperan signifikan di balik hal-hal besar yang dilakukan PDIP. Jokowi pada 2013 mengatakan, pemikiran Nanan punya pengaruh paling besar terhadap cara pandang dan sikap Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.


Dengan paras tampan yang dimilikinya, banyak kalangan menghubungkan dengan kakeknya Soekarno sewaktu muda. Bahkan disebut cucu yang paling mirip Sang Proklamator, baik secara fisik maupun gagasan dan pemikirannya dalam konteks kebangsaan. Maka sungguh pilihan yang paling rasional jika PDIP mengusung Mohamad Prananda Prabowo sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.
Duet Maut Prananda-Firdaus Djaelani 


Prananda yang muda, tampan, penuh energi dan potensi, sangat cocok memipin DKI Jakarta, Ibukota negara yang sangat dinamis dan sarat dengan problematika sosial politik. Kita tahu kesibukan Jakarta sebagai Ibukota negara menuntut penanganan dan pengelolaan yang bukan sekedar cepat, namun juga tepat dan cermat. 


Maka duet Prananda dengan seorang Firdaus Djaelani, seorang ekonom handal, pekerja keras, dengan segudang pengalaman di sektor keuangan yang lahir dari kearifan lokal budaya Betawi ditenggarai akan mampu menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju, modern namun sekaligus ramah, penuh toleransi bagi semua warganya. 


Sinergis antara tokoh muda yang memiliki idelogi nasionalis keturunan langsung Bung karno dan tokoh penuh prestasi yang lahir dari keluarga ulama yang religius Kyai Haji Safii (keluarga besar Assafiiah) diyakini akan menjadi pasangan yang paling ideal untuk memimpin Jakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline