Lihat ke Halaman Asli

Ahmed Tsar Blenzinky

TERVERIFIKASI

Blogger | Content Creator | Sagitarius

Hazard dan Kejelian Conte

Diperbarui: 17 September 2017   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pcwallart.com

Hazard. Pernah dijuluki "Messi Dari Eropa" karena kemampuan dribbling-nya sering sampai bisa menembus benteng lawan lalu diakhiri dengan gol. Hampir sama seperti Messi di Barca, skill menarinya bersama bola ke gawang lawan mengerikan.

Namun, itu tahun 2012 ketika pemain berasal dari Belgia ini awal-awal bergabung di Chelsea. Sekarang kemampuan "Messiah"-nya seakan hilang walau ia tetap bergabung dengan klub London Barat. Ada masalah apa dengan pemain bernomor punggung 10 itu?

Rumornya, ia tak bergairah lagi di Chelsea dan akan bergabung ke Real Madrid. Sejak ada rumor itu,gelandang serang yang sering berduet dengan Pedro ini tak bergairah lagi menggiring bola sendirian sampai menggetarkan jala gawang lawan.

Kejelian Conte

Adalah Conte, pelatih terkini Chelsea yang tidak mengistimewakan Hazard sebagaimana ia di awal-awal bergabung. Pelatih yang sebelumnya mengasuh Juventus ini, jeli bahwa spesialisasi Hazard bisa menjadi batu sandungan bagi prestasi tim Abrahamovic ini.

Kerjasama tim jadi rapuh karena hanya bertumpu pada "kekuatan Hazard." Jika Hazard on fire dalam laga, maka pemain Chelsea lainnya juga bersemangat. Pelan tapi pasti, spesialisasi Hazard dibaca tim lawan. Marking ketat pun akhir dilakukan untuk mematikan kelincahan Hazard. Penjagaan ketat dan keras juga membuat Hazard cedera. Ia akhirnya sering absen yang membuat semangat tim menjadi pudar karena penyemangat mereka hilang.

Kelemahan ini dilihat Conte. Perubahan jangka panjang hingga kini ia lakukan. Hazard ditempatkan di bangku cadangan. Alasan utamanya, Hazard masih menjadi bagian aset berharga buat Chelsea. Alasan lainnya, menjaga kebugaran Hazard setelah cedera yang sering ia dapat.

Perubahan yang Conte lakukan awalnya memang perlu adaptasi karena tidak adanya peran "jendral lapangan." Namun pelan tapi pasti gaya permainan Chelsea akhirnya berubah bukan lagi bertumpu pada satu orang tetapi mengutamakan kerjasama antar anggota tim.

Cepat, impresif, ekspresif, menekan dari kaki ke kaki, sesekali melalui umpan lambung, itulah gaya yang diperagakan Chelsea saat ini. Bukan lagi gaya "parkir bus" yang hanya mengandalkan 2 gelandang serang dan 1 striker di depan.

Seperti laga yang terakhir kali Chelsea selesaikan, melawan Qarabag di Liga Champions. Saya yang menonton pertandingan melalui streaming akses internet cepat XL, melihat tim asal Azerbaijan mencoba menjinakkan gaya permainan Chelsea. Cepat dan menekan dengan marking 3 pemain menjaga 1 pemain.

Di sinilah pembedanya. Walau ditekan kerjasama antar pemain Chelsea tetap solid. Hasilnya, enam gol bersarang di gawang Qarabag tanpa balas. Nah ini yang spesial dari Chelsea. 6 gol itu bukan hanya dilesakkan oleh striker dan gelandang serang, tetapi oleh Zappacosta, Azpilicueta dan Bakayoko.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline