Lihat ke Halaman Asli

Ahmdbhtiar

Mahasiswa

Perspektif Islam dalam Kemaslahatan Konsumsi

Diperbarui: 17 Maret 2020   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp


Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie, bahasa Inggris consumption, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah orang yang melakukan perilaku konsumsi tersebut.

Namun konsumsi dalam Islam sedikit berbeda dengan pengertian konsumsi dalam konvensional. Hal yang membedakannya adalah tujuan dari dilakukannya konsumsi tersebut. Jika dalam teori konsumsi konvensional tujuannya adalah untuk kepentingan pribadi tanpa melihat dari kepentingan orang lain.

Namun lain dengan konsumsi dalam islam, konsumsi dalam Islam tidak serta merta melakukan konsumsi seperti biasanya tetapi juga melihat dari maslahat dari konsumsi tersebut. Seorang konsumen Islam akan selalu mempertimbangkan manfaat dan berkahnya dalam kegiatan konsumsinya.

Sebab seorang konsumen muslim tidak hanya akan memikirkan kebahagiaan duniawi nya saja dalam melakukan konsumsi, akan tetapi memikirkan kebahagiaan akhiratnya juga dengan konsep berkah yg tidak terdapat dalam konsumsi konvensional. Sebab konsumsi dalam Islam tidak selamanya diperbolehkan jika konsumsi tersebut melanggar syariat yang telah ditetapkan dalam Islam.

Jika konsumen mengonsumsi sesuatu yang halal maka selain dapat manfaat dari konsumsi tersebut juga akan mendapatkan yang namanya berkah sebagai imbalan terhadap kita dari Allah SWT  karena menaati perintahnya. Sebaliknya jika konsumen mengonsumsi sesuatau yg haram maka hanya akan mendapat manfaat duniawi saja serta mendapat siksa dari Allah karena melanggar syari'at Nya.

Lantas bagaimana konsep maslahah konsumsi yg dimaksud dalam Islam?

Maslahah konsumsi dalam Islam terdiri dari dua bagian yakni manfaat dan berkah. Selain manfaat yg harus dipertimbangkan dalam melakukan konsumsi ada salah satu hal yg harus di perhatikan yakni berkah. Berkah adalah Rahmat, kasih sayang, dan kekuatan supranatural yg diberikan oleh Allah SWT.

Berkah yg berupa kasih sayang dapat menimbulkan ketenangan secara batin dan mendorong kebahagiaan secara fisik. Ketenangan dan kebahagiaan inilah yang merupakan berkah dalam mengonsumsi. Inilah yang menjadi pembeda dari konsumsi konvensional dan konsumsi islam. Jika hanya mementingkan konsumsi dalam keduniaan makan ketenangan tidak akan kita dapatkan.

Selain berkah dan manfaat terhadap diri sendiri konsumsi dalam Islam juga akan mendatangkan mendatangkan manfaat dan berkah bagi orang lain seperti zakat dan shodaqoh. Karena dari setiap apa yg kita konsumsi terdapat hak bagi orang lain yg lebih membutuhkan daripada kita. Inilah salah satu keindahan konsep konsumsi dalam Islam yg sebenarnya tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi saja namun juga mementingkan orang lain.

Kesimpulannya, konsep konsumsi Islam tidak akan tumbuh jika tidak dari kita sendiri yang mulai dengan mempertimbangkan maslahah dari konsumsi yang kita lakukan. Maka akan muncul kesejahteraan bagi dirinya dan bagi orang orang disekitarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline