Upaya Tanamkan Nilai-Nilai Pancasila, LDII Gelar Sekolah Virtual Kebangsaan Seri 1 Pekan Ini

Mou Ketua MPR RI (saat itu) dengan Ketua Umum DPP LDII, Foto: Lines.

Bandar Lampung (19/11)-Sebagai tindak lanjut dari MoU antara DPP LDII dan MPR RI September lalu, Sekolah Virtual Kebangsaan akan diselenggarakan pekan ini, tepatnya pada Sabtu, 23 November mendatang. Hal ini tertuang dalam Surat DPP LDII Nomor UND-133/DPP LDII/XI/2024 perihal undangan peserta Sekolah Virtual Kebangsaan yang ditujukan kepada ketua DPW LDII di seluruh Indonesia.

Sekolah Virtual Kebangsaan LDII ini rencananya akan dilaksanakan dengan system blanded, sebagaian peserta tatap muka dan sebagian lagi secara daring via Zoom. Peserta yang hadir tatap muka meliputi pengurus DPP dan DPW Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan pengurus DPW, DPD, PC, dan PAC di seluruh Indonesia mengikuti secara daring.

Berdasarkan jadwal yang tercantum dalam surat DPP, acara Kerjasama LDII dan MPR RI itu akan dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pada 15.00 WIB. Rencananya, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani akan membuka acara dan menyampaikan materi Empat Pilar kebangsaan: Conditio sine qua non untuk Keberlangsungan NKRI.

Selain Muzani, beberapa tokoh yang akan menjadi pemateri antara lain, Prof Harry Truman S, Dahnil Anzar S., Prof. Yudi Latif, dan Prof Reda Mantovani. Materi yang akan disampaikan meliputi Memahami Akar Kebhinnekaan Masyarakat Indonesia, Memahami Politik Pertahanan Indonesia menuju Indonesia Berdaulat, Pancasila sebagai Weltanschauung dan Philosophische Grondslag, dan entingnya Kewaspadaan Nasional dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.

Menanggapi penyelenggaraan sekolah virtual tersebut, Ketua DPW LDII Provinsi Lampung menyambut baik dan siap mengikuti. Ia pun telah menerima surat undangan DPP dan segera melakukan koordinasi dengan pengurus DPD, PC, dan PAC se-Lampung guna mengikuti kegiatan tersebut. "segena keluarga besar pengurus LDII di Lampung siap mengikuti kegiatan itu (sekolah virtual kebangsaan), dan kami telah menginstruksikan hingga tingkat PC PAC", jelas Aditya.