Lihat ke Halaman Asli

AHMAT NURDIN

Pendidik

Hadiri Cooling System Polsek TKB, Ini Pesan Ketua DPD LDII Bandar Lampung

Diperbarui: 6 November 2024   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua DPD LDII Bandar Lampung, Ir. H. Yaumil Khair saat memberikan sambutan

Bandar Lampung(06/11)-Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Bandar Lampung, Yaumil Khair menghadiri undangan giat Cooling System yang diselenggarakan Polsek Tanjung Karang Barat pada Rabu (06/11). Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kelurahan Sukajawa, Jl.Tamin Gg. Balaidesa Kel. Sukajawa Tanjungkarang, dibuka oleh Lurah Sukajawa, Rudi Antoni, S.H., M.M.

Hadir pada acara tersebut, Kanit Lantas Polsek Tanjung Karang Barat Ipda Tajudin, S.H. mewakili Kapolsek. Dalam pemaparannya, Ipda Tajudin mengajak kepada peserta yang hadir untuk turut serta menjaga keamanan, ketentraman, dan kesejukan di tengah- tengah masyarakat. "Dalam menghadapi Pilkada tanggal 27 November 2024 mendatang, mari bersama-sama kita jaga suasana Bandar Lampung yang sejuk dan damai", ungkapnya.

Foto Bersama Peserta Giat Cooling System Polsek Tanjung Karang Barat

Yaumil Khair, yang juga sekretaris II FKUB Kota Bandar Lampung dalam kesempatan tersebut diminta untuk memberikan sambutan. Ia mengajak kepada Ketua Lingkungan, Ketua RT, Linmas, dan tokoh masyarakat yg hadir dapat berperan aktif menyampaikan kepada warga disekitarnya yang mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya. "Saya mengajak semua elemen masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing. Memilih yang terbaik dari pasangan calon yang ada", ujar Yaumil.

Ketua DPD LDII Bandar Lampung, Ir. H. Yaumil Khair berfoto bersama dengan Lurah Sukajawa dan Kanit Lantas Polsek Tanjung Karang barat.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan sampai golput serta tetap menjaga kerukunan di tengah-tengah perbedaan pilihan. "Pemilihan umum adalah tonggak penting dalam keberlanjutan kehidupan demokrasi Indonesia, dan golput bertentangan dengan asas demokrasi adanya keterlibatan warga negara dalam kontestasi pemilu", tegasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline