Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zulki

Menulislah, engkau akan abadi

Psikologi Azab

Diperbarui: 17 Februari 2020   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini, Indonesia di sapa dengan berbagai ujian, baik dari segi moral penduduknya seperti menjamurnya korupsi dan dekandensi moral lainnya, kemudian disusul dengan  bencana yang ditiupkan oleh alam semesta. mulai dari maraknya banjir yang menenggalamkan sebagian bumi ibukota, tidak berhenti disitu, gunung seakan tidak mau ikut diam, ia juga menggoyangkan badanya dengan banyaknya gempa, longsor yang terjadi dimana-dimana.

Musibah tersebut pun ditafsirkan dengan berbagai pendekatan perspektif, ada yang mendefinisikan sebagai ujian, musibah, teguran, bahkan dijustikafikasi sebagai azab dari Tuhan, dan sejumlah derivasi lainnya.

Bagaimana agama menyikapi problem penafsiran atas ujian musibah tersebut? Dalam berbagai ayat di dalam al-Qur'an, Tuhan telah memberikan garansi bahwa alam semesta itu harus tunduk kepada pencipta-Nya dengan melayani manusia sebagai mitra Tuhan di bumi (lihat misalnya Qs. an-Nahl[16]: 14). Jadi, semenjak diciptakanya bumi dan langit itu, ia tidak pernah menorehkan sejarah bahwa ia membangkang atas perintah Tuhan-Nya.

Tetapi pertanyaan kemudian adalah bagaimana alam yang selama ini tunduk kepada manusia, kok semakin hari semakin memperlihatkan ketidakbersahabatannya lagi? ada apa dengan isyarat ini?

Psikologi telah mempelajari semua tingkah laku manusia dan binatang, ia mampu mendeteksi apa yang menjadi penyakit yang dialami oleh anak cucu anak tersebut. Alat deteksi ini kemudian dihubungkan dengan al-Qur'an yang dinyakini umat Muslim sebagai pedoman tertinggi dan terlengkap dalam membedah jalan keluar yang akan dilalui oleh manusia dan makhluk ciptaan lainnya.

Al-Qur'an menyebutkan bahwa terjadinya kerusakan di bumi itu tidak lain dari ulah manusia itu sendiri (lihat Qs al-Rum[30]: 41). Pertanyaan berikutnya, apa hikmah dan manfaat dari kejadian ini? Lanjutan ayat ini menjadi jawabannya, agar manusia kembali kepada Tuhan-Nya. Ditimpakannya musibah, bukan berarti Tuhan sudah mulai benci kepada manusia, tetapi justru karena cintanya Allah swt kepada makhluk-Nya ini, maka Ia mencubitnya dengan ujian, agar mereka sadar untuk kembali dan mengingat siapa pemilik jagad raya ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline