Lihat ke Halaman Asli

Sorogan: Metode Pendidikan Khas Pesantren

Diperbarui: 22 Desember 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Metode sorogan merupakan salah satu metode yang digunakan santri di pondok pesantren untuk mempelajari agama Islam. Istilah ini sangat dikenal di kalangan pesantren, khususnya masyarakat yang memang memanfaatkan kitab kuning sebagai perangkat pembelajaran utama. Sorogan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata sorog, yang berarti menyodorkan. Ini berarti bahwa siswa dapat mempresentasikan informasi yang ingin mereka pelajari untuk menerima bimbingan individual atau khusus. Metode sorogan adalah metode pendidikan dimana siswa membaca buku atau kitab yang sedang dipelajari di depan guru.

 Pengajian sorogan yang sudah menjadi tradisi di pesantren tradisional ternyata memiliki sejarah yang luar biasa. Hal ini didasarkan pada wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW oleh malaikat Jibril. Wahyu ini dikirim langsung ke Nabi Muhammad oleh Malaikat Jibril. Pembacaan individu dikenal sebagai kuttab pada masa nabi, dan ini juga terjadi antara nabi Muhammad dan para sahabatnya.

 Setiap Senin malam, Santri Mahasiswa Pesantren Wahid Hasyim mengaji sorogan di bawah arahan langsung Ust. Mangsur Hidayat. Setiap santri, khususnya siswa baru yang belum terbiasa dengan kitab klasik, akan mendapat kesempatan untuk belajar langsung dengan guru yang ahli dalam mempelajari kitab kuning melalui penggunaan metode sorogan.

Dengan menggunakan pendekatan ini, seorang guru dapat secara langsung mengevaluasi dan mendukung kemajuan siswa dalam penguasaan materi. Kegiatan Sorogan Santri Mahasiswa berlangsung di gedung MA Wahid Hasyim lantai 3.

Metode Sorogan sendiri digunakan untuk membantu siswa lebih memahami materi dan untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa. Pak Mansur menegaskan bahwa pengetahuan tidak hanya sekedar teori, tetapi juga keterampilan yang harus di asah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline