Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zikri

Mahasiswa

Budaya Merantau Minangkabau Menjadi Inspirasi Remaja

Diperbarui: 25 Februari 2021   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pxfuel.com

Minangkabau adalah komunitas matrilinear terbesar di dunia hingga saat ini. Selain itu, Minangkabau juga merupakan salah satu kelompok etnis asli bangsa Indonesia yang keberadaannya dapat dilihat di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis, daratan Minangkabau menyatu dengan Sumatera Barat (sebagai provinsi), Jambi, Riau, Sumatera Utara, Bengkulu, Aceh, dan Negeri Sembilan yang ada di Malaysia.

Budaya Minangkabau yang paling dikenal oleh orang awam adalah merantau. Orang Minang banyak dikenal sebagai orang yang ulet dalam berusaha. Untuk mengetahui orang Minang adalah orang yang ulet dalam berusaha dapat dilihat di setiap daerah. Di daerah manapun pasti dapat menjumpai orang Minang (perantau) yang membangun berbagai usaha seperti, rumah makan, bisnis pakaian, bisnis buku, dan lainnya. Bahkan, di sudut negeri manapun masih bisa menjumpai orang Minang. Karena filosofi orang Minang adalah "dima bumi dipijak, disinan langik dijunjuang" atau dalam bahasa Indonesia "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung." Hal tersebut dapat diartikan bahwa orang Minang itu mampu beradaptasi dengan masyarakat setempat dengan menghargai budaya di tempatnya itu, tanpa kehilangan jati dirinya sebagai orang Minang.

Karena banyaknya orang Minang yang merantau di daerah lain, sering kali kebanyakan orang menyangka orang Minang itu juga termasuk orang Padang. Mungkin hal ini terjadi karena Padang merupakan Ibukota dari Provinsi Sumatera Barat.

"Orang Minang sering kali disebut sebagai orang Padang, padahal belum tentu orang Padang itu adalah orang Minang, dan begitupun sebaliknya." Kata dosen FIB Universitas Andalas, Dr. Hasanuddin, M.Si dalam sebuah pembelajaran daring.

Masyarakat Minang yang ada di perantauan sering menjadi inspirasi banyak orang, tak terkecuali para remaja. Orang Minang yang mudah bergaul, berhasil membuat para remaja setempat tak sungkan untuk menanyakan seperti apa Minangkabau itu dan kenapa orang Minangkabau banyak yang merantau. Ternyata alasan utama orang Minang merantau itu adalah mengentaskan kemiskinan. Bagi orang Minang, pengangguran adalah hal yang memalukan, terutama malu kepada diri sendiri, orang tua, tetangga, dan kawan seperjuangan.

Remaja sekarang terlalu sibuk dengan kebiasaan yang tak menguntungkan seperti bermain game, rebahan, nongkrong sampai larut malam, dan lain sebagainya. Bahkan lebih parahnya, anak-anak kecil pun sudah dipengaruhi oleh game online, sampai-sampai melupakan tugas sekolahnya. Pada suatu daerah, remaja dan anak-anak ini sudah membuat komunitas game online-nya sendiri. Bermain game sepanjang hari tanpa mengingat waktu. Hal ini disebabkan salah satunya adalah lingkungan yang kurang mendukung dan kurangnya peran orang tua dalam mengubah pola pikir anak-anaknya.

Sedikit dari sekian banyak remaja, ada juga remaja yang memikirkan masa depannya. Remaja ini biasanya sudah dibekali oleh pengetahuan dan pemahaman, sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta juga dipengaruhi oleh lingkungan yang baik. Salah satu pendukung di lingkungannya itu adalah adanya orang Minang. Mereka menganggap kehadiran orang Minang di tempatnya itu sebagai seorang panutan yang patut untuk ditiru. Remaja ini sudah mengetahui bagaimana berbisnis ala orang Minang, bagaimana cara bertahan hidup di perantauan, dan bahkan banyak sekali remaja yang menuntut ilmu jauh dari tempat tinggalnya, seperti di luar negeri. Hal itu mereka pedomani dari kebudayaan merantau orang Minangkabau.

Minangkabau merupakan salah satu dari sekian banyak suku di Indonesia yang dapat memengaruhi masyarakat di sekitarnya. Minangkabau bukan hanya sebagai etnis matrilineal terbesar di dunia, tetapi juga etnis kebanggaan bangsa Indonesia. Banyak sekali pengaruh Minangkabau bagi bangsa Indonesia, mulai dari politik, ekonomi, sosial, dan masih banyak lagi. Sehingga hal itu membuat para remaja dari luar Minang pun terinspirasi dari kebudayaan itu, yakni budaya merantau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline