Lihat ke Halaman Asli

Mengupas lebih dalam: "Politiae Legius Non Leges Politii Adoptandae"

Diperbarui: 9 April 2024   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kerangka negara hukum, prinsip "Politiae Legius Non Leges Politii Adoptandae" memegang peranan sentral sebagai panduan utama bagi penegakan supremasi hukum. Diterjemahkan sebagai "Politik harus tunduk pada hukum, bukan sebaliknya," adagium ini menggaris bawahi pentingnya menjaga keseimbangan yang tepat antara kekuasaan politik dan kewenangan hukum.

Konteks Sejarah dan Signifikansi

Adagium ini memiliki akar dalam sejarah hukum Romawi kuno, namun relevansinya tetap terjaga hingga saat ini, terutama dalam konteks modern negara hukum. Hal ini menjadi penanda penting bahwa kekuasaan politik tidak boleh mengungguli supremasi hukum, yang merupakan prinsip dasar bagi berfungsinya sebuah masyarakat yang adil dan demokratis.

Landasan Hukum dan Konstitusional

Penting untuk dicatat bahwa prinsip ini bukanlah sekadar ideologi, tetapi telah diterapkan dalam berbagai konstitusi negara, termasuk di Indonesia. Landasan hukumnya tercermin dalam pasal-pasal konstitusi yang menegaskan bahwa negara adalah negara hukum, dan semua warga negara bersama kedudukannya di hadapan hukum dan pemerintahan.

Tujuan Prinsip

Tujuan utama dari prinsip "Politiae Legius Non Leges Politii Adoptandae" adalah untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan politik, menjamin keadilan bagi semua individu di hadapan hukum, dan memperkuat demokrasi dengan memastikan akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya.

Kontradiksi dan Tantangan

Meskipun prinsip ini memiliki tujuan yang mulia, tantangan besar muncul dalam penerapannya. Salah satunya adalah fakta bahwa hukum itu sendiri seringkali merupakan produk dari proses politik, yang dapat mengakibatkan pembentukan hukum yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan rakyat. Selain itu, kurangnya penegakan hukum yang konsisten dan intervensi politik dalam proses hukum juga menjadi hambatan besar.

Upaya Mengatasi Tantangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline